banner 728x250

Pabrik Pellet di Harian Sudah 3 Tahun Mangkrak, Penghamburan Uang Negara

judul gambar

SAMOSIR, MEDIA TRANSPARANCY – Pembangunan Pabrik Pellet yang berada didesa Turpuk Sagala yang bersumber dana DAK (Dana Alokasi Khusus) yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2017 dengan Pagu sebesar Satu Miliard lebih kurang adalah bentuk penghamburan uang Negara, sudah tiga tahun (3) bagunan Pellet ini dibangun tapi tidak ada manfaatnya alias belum beroperasi samasekali hingga saat ini, melihat ini banyak warga mencibir kalau saja melihat bangunan pabrik Pellet ini.

Melihat ini semua akhirnya para Pemerhati Pembangun Samosir bersama awak media akhirnyamencoba menelusuri atau terjun investigasi kelapangan untuk melihat fakta dan kebenarannya Rabu, (13/01/2021). Perjalanan menuju pabrik Pellet ini team menempuh jarak kurang lebih 5 kilometer dari kota Pangururan sebagai ibukota Kabupaten Samosir.

judul gambar

Perjalanan sangat melelahkan yang menempuh hampir setengah jam menuju Objek Pabrik Pellet yang mana medan jalannya juga sangat terjal dan berbatu, sebab infrastruktur jalan tampak belum tersentuh menuju Pabrik.

Team investigasi setiba disana sekira pukul 12:00 Wib atau menjelang siang, tampak bangunan sudah berdiri namun karena lebih kurang tiga tahun tidak diurus atau beroperasi, dimana-mana dilingkaran lokasi pabrik yang luasnya kurang lebih 1 hektar adalah lahan pemberian (hibah) dari raja-raja Bius atau tokoh marga sekitar yang diserahkan pada tahun 2017, warna lokasi rumput liar berupa ilalang sudah tumbuh subur disekitar bangunan tak terurus.

Sementara itu ketika hal ini dikonfirmasi ke Camat Harian BM dihari yang sama kepada awak media mengatakan, bahwa kegiatan itu terlaksana di tahun 2017 lalu, namun secara tehnik kita tahu, hanya saja peranan dari pemerintahan Kecamatan hanya memfasilitas tempat dan berkoordinasi dengan para pengetua adat saat itu, dalam untuk pembebasan lahan, ungkapnya menerangkan.

Ketika dipertanyakan siapa pihak kontraktor yang mengerjakan Pabrik Pellet waktu itu, BM tidak pernah kenal, hingga detik ini sahutnya menjawab.

Sebagai informasi kepada publik dan terkhusus Kementrian Desa yang telah mengkucurkan dana untuk desa-desa tertinggal sebagaimana yang sudah diterima Kabupaten Samosir. Pemerhati pembangunan Samosir berharap kepada instansi terkait dimana dalam hal ini adalah Pemkab Samosir agar mengusut serta memanggil supaya segera memanggil pihak kontraktor yang mengerjakan proyek ini serta harus memberikan sangsi kepada oknum-oknum yang terlibat agar perihal seperti ini tidak kembali terjadi di kecamatan lain di Kabupaten Samosir.

 Reporter :Hatoguan Sitanggang
judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *