banner 728x250

Peduli Yatim, Disabilitas dan Kaum Dhuafa, Representasi Yayasan Al-Kahfi Jakarta Selatan

judul gambar

JAKARTA, MEDIATRANSPARANCY.COM – Kepedulian antar sesama muslim adalah representasi dari Ukhuwah Islamiyah dan membuktikan bahwa Islam adalah satu tubuh. Kesenjangan sosial masih dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, hal ini mengundang keprihatinan para pengurus yayasan Al-Kahfi cabang Jakarta Selatan yang bergerak di bidang sosial.

Keprihatinan Yayasan Al-Kahfi direpresentasikan dalam bentuk pemberian sembako kepada 480 orang tua jompo, kaum dhu’afa, yatim dan golongan disabilitas di wilayah, yakni ;

judul gambar
Aktris Ayu Dewi yang merupakan orang tua asuh anak-anak yang kurang beruntung, saat mengunjungi gerai prakarya siswa-siswi binaan Yayasan Al-Kahfi Cabang Jakarta Selatan ketika digelarnya Maulid el Rosul 1440 Hijriyah pada, Ahad (23/12).dok-red

Blok A, Janda Jompo : 37 orang
Difabel : 29 orang
Bocil dhu’afa : 124 orang
Total sebanyak 190 orang.

Cilandak Barat, Janda Jompo : 33 orang
Difabel : 2 orang
Bocil dhu’afa : 69 orang
Total sebanyak 104 orang

Lenteng Agung, Anak Yatim Dhu’afa: 121 siswa,
Janda 43 orang
4 anak difabel
Total sebanyak 168 orang.

Menurut Ketua Yayasan Al-Kahfi, Johar Indra Surya di sela-sela kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 Hijriyah, yang dilaksanakan di Aula Fakultas Hukum Universitas Indonesia Kota Depok pada, Ahad (23/12/2018).

Indra mengatakan bahwa suatu saat dapat memiliki sekolah demi membantu masyarakat Indonesia dengan bertaraf internasional. “Kami mempunyai mimpi untuk memiliki sekolah dengan kualitas internasional yang dapat dirasakan oleh kaum dhu’afa, dengan konsep subsidi silang antara si kaya dengan si miskin,” katanya.

“Perlahan namun pasti kami merangkak ke arah yang lebih baik. Alhamdulillah, saat ini kami dipercaya oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta untuk mengelola kegiatan pembinaan karakter di SMA dan SMK di Jakarta. Semoga langkah-lqngkah yang kami lakukan dapat terus didukung oleh pemerintah, dalam hal ini baik dari pihak kelurahan, kecamatan maupun dinas terkait,” harapnya.

Kasi Pembangunan Kecamatan Jaga Karsa, Arif Abidin saat ditanya awak media mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. “Program peduli yatim, disabilitas, janda dan kaum dhu’afa ini sangat baik dan harus terus dipertahankan, kami selaku jajaran pemerintah daerah siap memberikan dukungan dan mensinergikan program pemerintah dengan program yayasan Al-Kahfi,” tuturnya.

Selain itu, Ayu Dewi Aktris Ibu Kota yang sudah menjadi orang tua asuh yayasan Al-Kahfi sangat terkesan dengan prestasi anak-anak di pentas panggung seni yang digelar dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut.

“Saya banyak belajar dalam kegiatan hari ini, saya bisa mengenal sejarah nabi serta dapat menambah wawasan keilmuan tentang agama,” ungkap Ayu Dewi.

“Saya berharap semakin banyak orang yang mau ikut peduli terhadap anak-anak kita yang kurang beruntung ini, semangat mereka harus kita support menjadi sebuah prestasi yang membanggakan,” imbuhnya.

Sementara itu Lurah Lenteng Agung, Setya S.ip, dalam kesempatan ini juga menuturkan terkait komitmentnya terhadap yayasan Al-Kahfi. “Saya siap untuk mendukung dan melakukan sinergitas program yayasan dengan program pemerintah, karena apa yang dilakukan teman-teman di Al-Kahfi sangat membantu program pemerintah. Dan semoga kedepannya Yayasan Al-Kahfi semakin dipercaya masyarakat,” ujarnya.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Aula Fakultas hukum UI oleh yayasan yang didirikan tahun 1999 di Surabaya dan mendirikan cabang di Jakarta pada era tahun 2009 ini dimeriahkan dengan pentas drama yang mengisahkan bagaimana Rasulullah SAW sangat menyayangi kaum fakir dan anak-anak yatim. Selain ditampilkan pula pentas tari saman, hadroh dan pentas lagu ya Rasulullah, diperankan dengan baik oleh siswa-siswi binaan Yayasan Al-Kahfi, tentu ini semua membuat hadirin terpukau dan bangga melihat kemampuan putera – puteri binaan Yayasan Al-Kahfi tersebut.

Selain pentas seni, acara juga disempurnakan dengan taushiyah yang dibawakan oleh Komisi Fatwa MUI DKI Jakarta, KH. DR. Fuad Thohari, MA yang dalam pemaparan taushiyahnya Fuad menyampaikan tema, “Mencintai Rasulullah Dengan Meneladani Ahlaqnya”.

“Rasulullah itu adalah Al-qur`an berjalan, umat Nabi Muhammad SAW mutlaq harus faham Al-qur`an, Nabi Muhammad juga sebagai negarawan yang handal. Dikisahkan saat Rasulullah memasuki kota yastrib (Madinah) disana (Yastrib) penduduknya beragama yahudi, majusi dan kaum musyrikin dari suku Aus dan Kahraz, namun dengan jiwa negarawannya, Muhammad Rasulullah SAW mampu dapat mempersatukan semua suku dan agama di bawah kesepakatan bersama yang disebut “Piagam Madinah,” paparnya.

“Yastrib kemudian menjelma menjadi sebuah kota yang memiliki peradaban maju, sangat toleransi dan damai dibawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW,” tandasnya.(*)

 

Reporter : Ach Zark
Editor   : Ahmad Z
judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.