JAKARTA, MediaTransparancy.com – Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan dan Kelengkapannya pada tahun anggaran 2025 di Suku Dinas Bina Marga (Sudin Bina Marga) Kota Administrasi Jakarta Utara terus menuai sorotan.
Bagaimana tidak, beberapa diantara pelaksanaan proyek tersebut diduga tidak sesuai ketentuan yang telah disepakati dalam kontrak.
Hasil penelusuran NediaTransparancy.com , beberapa pejerjaan proyek Peningkatan Jalan Lingkungan dan Kelengkapannya yang terindikasi menyimpang dari ketentuan adalah:
1. Peningkatan Jalan Lingkungan dan Kelengkapannya di Kota Adm Jakarta Utara Fisik Zona 2 Lokasi 2 yg dikerjakan oleh PT. Nivaro Karya Indonesia dengan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar yang bersumber dari APBD Prov DKI Jakarta tahun 2025.
2. Peningkatan Jalan dan Kelengkapannya di Kota Adm Jakarta Utara Fisik Zona 2 yang dikerjakan oleh PT. Pangindho Ham Mbue dengan nilai kontrak Rp 2,5 miliar.
Data yang diperoleh NediaTransparancy.com, pelaksanaan pejerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan dan Kelengkapannya yang dikerjakan PT. Nivaro Karya Indonesia dengan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar terindikasi dikerjakan asal jadi.
Pasalnya, baru beberapa hari usai dikerjakan, kondisi jalanan sudah mengalami kerusakan dan retak dimana-mana.
Sementara itu, pelaksanaan pekerjaan Peningkatan Jalan dan Kelengkapannya di Kota Adm Jakarta Utara yang dikerjakan oleh PT. Pangindho Ham Mbue dengan nilai kontrak Rp 2,5 miliar juga tidak kalah serunya. Kontraktor proyek ini menggunakan bahan material puing-puing aspal bekas bongkaran jalan yang dikerjakan.
Menanggapi adanya kesalahan konstruksi dalam pelaksanaan kedua proyek dengan anggaran miliaran tersebut, Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (LSM GRACIA), Hisar Sihotang mengungkapkan, bahwa kesalahan konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut akibat beberapa hal.
“Ada beberapa hal yang mengakibatkan pelaksanaan pekerjaan tersebut acakadul. Pertama, pengawasan dari Sudin BM Jakut bobrok. Kedua, pejabat Sudin BM Jakut, Konsultan maupun kontraktor bersepakat untuk merampok,” ujarnya.
Hisar mengatakan, jika Sudin BM Jakut mengawasi proyek tersebut dengan baik, hasilnya pasti baik.
“Logikanya, jika pejabat Sudin BM Jakut bekerja profesional melakukan pengawasan dengan baik, hasilnya pasti baik. Tapi jika orientasi pengawasannya korup, hasilnya pasti acakadul,” ungkapnya.
Untuk menghindari adanya pelaksanaan pekerjaan proyek Sudin BM Jakut yang tidak becus, pihaknya menyuarakan agar Gubernur DKI, Pramono Anung untuk melakukan evaluasi.
“Untuk meminimalisir kejadian serupa terjad lagi, kita minta Gubernur DKI melakukan evaluasi, mencopot para pejabat Sudin BM Jakut yang terafiliasi dengan proyek tersebut,” katanya.
Sementara itu, Kasi Jalan dan Jembatan Sudin BM Jakut, Budi yang dikonfirmasi lebih memilih diam dan cuek tidak mau tau.
Begitu juga dengan Kepala Dinas Bina Marga DKI, Heru Suwondo yang dimintai tanggapannya juga memilih cuek.
Jauh berbeda dengan sikap Kadis BM DKI, Heru Suwondo dan Kasi Jalan dan Jembatan Sudin BM Jakut, Budi, Sekda DKI, Marullah Matali yang dimintai komentarnya berjanji akan menindaklanjutinya.
“Terima kasih atas infonya. Kita akan TL segera,” katanya.
Konyol. Sudin BM Jakut Suruh Pelaksana Proyek Minta Arahan Kepada Media
Sesuatu yang sangat ganjal dan ganjil, salah seorang yang mengaku pelaksana salah satu proyek menghubungi MediaTransparancy.com dan meminta arahan.
“Selamat sore pak. Saya orang lapangan PT Nivaro pak. Ijin arahannya pak. Saya dapat arahan dari orang Sudin Jakarta Utara untuk chat bapak. Saya orang lapangan yang kerjain saluaran dan peningkatan jalan Zona 2 lokasi 2 di Koja pak. Barang kali ada masukkannya pak, mengenai pekerjaan saya. Untuk pekerjaan kami menurut bapak apa yang bisa kami perbaikin, biar kami perbaikin pak. Mohon arahannya,” sebutnya.
Dari keterangan tersebut diatas jelas terlihat bahwa Dinas Bina Marga DKI maupun pejabat Sudin BM Jakut ingin cuci tangan atas amburadulnya pelaksanaan pejerjaan tersebut.
Penulis: Redaksi















