Tanjung Priok, Transparancy.com – Pengoprasian kapal penumpang PT.PELNI adalah kebijakan pemerintah pusat untuk memudahkan masyarakat Indonesia yang mempergunakan transportasi laut diseluruh Indonesia. Awalnya pengoprasian kapal penumpang itu khusus mengangkut penumpang antar pulau dari sabang sampai marauke sesuai fungsi yang di atur dalam Keputusan Mentri Perhubungan Nomor KM 4 Tahun 1993 Tarif Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Laut Nusantara Dengan Kapal Khusus Penumpang
Belakangan ini kapal penumpang PT.PELNI bertambah fungsi, yang sebelumnya hanya angkutan untuk penumpang dan sekarang bertambah melayani angkutan kargo/konteiner.
PT.PELNI jugamemiliki dua (2) anak perusahan masing-masing sat; PT.Sarana Bandar Nasional (SBN) dan PT.Pelita Indonesia Coorporation (PIDC).
Menurut sumber yang di wawancarai oleh Media Transparancy, PT.SBN bertugas mencari kargo/kontainerdan PT.PIDC bertugas melayani logistik, kesemuanya adalah kegiatan rutin disetiap kedatangan dan keberangkatan kapal penumpang PT.PELNI di Tanjung Priuk Jakarta, tidak hanya sampai disitu kegiatan kapal penumpang PT.PELNI karena ada kegiatan over bagasi (OB) yaitu pengiriman barang dari konsumen melalui Anak Buah Kapal (ABK) yang saat ini berganti nama menjadi Gladak.
Dari satu menjadi dua fungsi ditambah lagi kegiatan over bagasi (OB) danGladak namun PT.PELNI masih tetap rugi dan akhirnya pemerintah harus mensubsidikan APBN setiap tahun Rp.1 Triliun kepada PT.PELNI. (Malik)
