JAKARTA, MEDIA TRANSPARANCY – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat, terkesan tidak bisa kerja alias membiarkan Pedagang Kaki Lima (PKL), parkir kendaraan dengan seenaknya menempati badan jalan, pendestrian jalan sehingga menghambat pengguna jalan dan terlihat semrawut.
Wilayah Jakarta Pusat yang merupakan pusat Jakarta dan ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia berlambang tugu Monas itu, rupanya pemimpin Daerahnya hanya bisa melihat saja akan maraknya PKL dan parkir liar sembarangan tanpa ada pengawasan dan penghalauan dari aparat.
Sehingga warga menilai, pendestrian jalan yang dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Provinsi DKI Jakarta, ratusan milliar rupiah untuk seluruh DKI Jakarta itu mubajir karena tanpa pengawasan dan perawatan dari aparat atau instansi terkait.
“Pemimpin Daerah DKI Jakarta saat ini apa disengaja atau tidak namun dinilai telah membiarkan wilayahnya kumuh dan sembrawut, yang jelasnya menurut warga Jakarta, kepemimpinan kepala Daerah saat ini sangat jauh berbeda dengan kepemimpinan saat Gubernur Jokowi, Basuki Tjahaja purnama (Ahok), dan Djarot”, kata Sukardi (56), warga Gambir Jakarta Pusat.
Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP), Dinas Bina Marga, Dinas Pertamanan, Dinas Perhubungan dan Dinas Sumber Daya Air, terkesan tidak perduli dan membiarkan lahan peruntukan yang seharusnya untuk umum tersebut ditempati para PKL, Parkir. Bahkan Pedagang Obat Kuat pria dan wanita yang diduga tanpa ijin tersebut bebas berjualan di pendestrian jalan, di jalan Saman Hudi Pasar Baru dan sekitar wilayah Kecamatan Sawah Besar, dan Kecamatan Gambir.
Keberadaan PKL dan Parkir liar tersebut setiap saat terlihat di jalan Pasar Senen Raya, atau di kawasan pasar Senen, Pasar Tanah Abang, di jalan Saman Hudi, Pasar Baru, Jalan Gajah Mada depan Plaza Gajah Mada. PKl menempati badan jalan, pendestrian jalan, bahkan diatas saluran.
Seperti halnya di jalan Pasar Senen Raya sisi stasiun Kereta Api Senen, dan didepan tempat ibadah Pasar Senen, nyaris saja jika warga yang mau beribadah, pasti terganggu dan terhambat karena maraknya parkir motor dan Bajaj. Parkir tersebut sangat sangat menggangu dan juga merusak keindahan tempat ibadah tersebut.
Menyikapi maraknya PKL, Parkir yang menempati badan jalan dan pendestrian jalan, wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, tidak memberikan keterangan saat diminta tanggapannya melalui WhasApp. Wali Kota hanya menjawab trimakasih infonya, ucapnya 29/5/2021.
Penulis : P. Sianturi