MEDAN, MEDIATRANSPARANCY.COM – Gubernur sumut, Ir. H, Tengku Erry Nuradi M.Si menanda tangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama operasional Helikopter SAR di Provinsi Sumut. Dalam kegiatan ini hadir kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Sulistyo di pangkalan udara Lanud Swoendo Medan. (10/1/2017).
Marsekal Madya FHB Sulistyo dalam kunjunganya ke Kota Medan turut membawa para Deputi SAR Nasional. Dalam sambutanya Gubsu mengatakan bahwa letak Geografis dan Klimatologis Sumut termasuk dalam kawasan rawan bencana, baik itu disebabkan oleh faktor alam maupun non alam. Hal ini diperkuat dalam indeks resiko tahun 2013 bahwa 33 Kabupaten Kota di Sumut masuk dalam kategori tinggi dan memerlukan kesiap-siagaan dalam menghadapi bencana.

Sekarang kita telah memiliki helikopter sendiri yang begitu canggih yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumut. Keberadaan heli ini tentunya kita harapkan dapat memberikan dukungan sarana dan prasarana yang baik untuk mendukung sumber daya manusia yang ada di Basarnas nantinya kata Erry menegaskan.
Sementara itu Kepala Basarnas yang diwawancarai awak media ini usai acara mengatakan, pihaknya berkotmitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat untuk bisa hadir dengan secepat mungkin kedaerah-daerah yang dilanda bencana. Basarnas telah memiliki standart internasional dalam hal SAR. Salah satunya dengan menempatkan helikopter-helikopter di Provpinsi yang dianggap rawan bencana. Untuk itu kami telah menempatkan beberapa Heli ditiap-tiap Provinsi, seperti Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Pekan Baru, Jambi dan sekarang Sumatera Utara.
Keseluruhan wilayah itu kami membutuhkan 15 unit Helikopter untuk mendukung kinerja anggota dilapangan. Keberadaan helikopter ini nantinya akan menguatkan dukungan dan kapasitas sarana dan prasarana maupun kompetensi SDM dalam kesiap siagaan dalam memberikan pertolongan.
Ada pun speksifikasi pesawat antara lain adalah Helikopter Jenis AW .139 Agusta Wastland buatan Italia tahun 2015, memiliki daya terbang 200 jam serta mampu mengangkut 13 orang penumpang dengan beban 2.778 kg. Pilot: Mayor Kholik, Copilot: Kapten Nur Cahya, Kru: Peltu Riadi, Serka Hadi, Serka Sugeng, keseluruhannya adalah merupakan anggota TNI AU Lanud Atang Sanjaya Bogor.
Reporter: Suriyanto















