TRANSPARANSI, KOTA JANTHO – Dalam rangka peningkatan kemitraan dan sinergitas Polri dan Kementerian Imigrasi Pemasyarakatan di lingkungan Rutan, jajaran Rutan Jantho terima kunjungan monitoring dan pembekalan khusus oleh Ditbinmas Polda Aceh, Kamis, 15 Mei 2025.
Digelar di Apel Rutan Jantho, Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran serta fungsi Polsuspas dalam menjaga ketertiban di lingkungan pemasyarakatan, terutama melalui langkah-langkah preventif dalam penegakan peraturan.
Dalam kegiatan tersebut hadir Kompol. Shaiful Anam, Kasi Binlat Polsus Ditbinmas Polda Aceh beserta jajaran. Dalam amanatnya sebagai Pembina Apel , Kompol Shaiful menekankan pentingnya peran Polsus sebagai bagian dari Kepolisian. Menurutnya, peran Polsuspas tidak hanya sekadar mengawasi, tetapi juga aktif mencegah pelanggaran yang berpotensi mengganggu keamanan di dalam Rutan dan lingkungan sekitarnya.
“Polsuspas harus selalu siaga dan tanggap terhadap situasi apa pun di dalam Rutan. Kunci keberhasilan penegakan hukum adalah deteksi dini dan kemampuan untuk meredam potensi gangguan keamanan dan ketertiban”, ujar Kompol Shaiful.
Pembekalan kali ini juga menekankan pentingnya integritas dan sikap disiplin sebagai pondasi utama dalam menjalankan tugas.
KaRutan Jantho, Muhammad Nasir, mengapresiasi kegiatan monitoring dan pembekalan khusus ini. “Pembekalan tersebut sangat relevan untuk mendukung tugas anggota Polsuspas dalam menciptakan lingkungan Rutan Jantho yang aman, kondusif dan produktif”, jelas Karutan.
Setelah apel bersama, kegiatan dilanjutkan dengan pembekalan baris-berbaris (PBB) yang bertujuan untuk melatih kedisiplinan dan kekompakan para anggota Polsuspas dalam menjalankan tugas sehari-hari. Selain itu, latihan beladiri juga diberikan sebagai bentuk peningkatan kemampuan fisik dan ketanggapan dalam menghadapi situasi yang berpotensi mengganggu keamanan di dalam Rutan. Latihan ini menjadi salah satu bentuk kesiapsiagaan personel dalam mengantisipasi gangguan, sekaligus membentuk mental yang tangguh dan profesional.
Kegiatan hari itu ditutup dengan sesi ramah tamah bersama warga binaan Rutan Jantho sebagai bentuk pendekatan humanis, membangun hubungan yang lebih harmonis antara petugas dan warga binaan, serta menciptakan suasana yang kondusif dan penuh rasa saling menghargai di lingkungan pemasyarakatan.
