JAKARTA, MEDIATRANSPARANCY.COM Perayaan Natal Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia, Aras Gereja dan Ormas Kristen, mendapat pujian dari para tokoh aras gereja yang hadir dalam acara natal tersebut. Mereka bangga dengan Pewarna karena bisa menghimpun para
Tokoh tokoh gereja untuk merayakan natal bersama malam ini.”ujar John Pangabean SH, MH dalam sambutanya sebagai pembina Pewarna Pusat.
Tentu ini suatu kebanggan bagi kita semua yang hadir pada malam ini ujar Pengacara senior tersebut. Dan patut kita syukuri acara ini karena ini kali pertama Pewarna merayakan natal bersama aras gereja dan Ormas kristen.
Walaupun tanggal 25 Desember memang telah berlalu, namun suasana kebatinan dan sukacita kelahiran Yesus Kristus sang Juru selamat umat manusia masih begitu terasa di hati para umat kristiani. (PEWARNA) dengan sejumlah organisasi massa Kristen yang terdiri dari Asosiasi Pendeta Indonesia (API), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Forum Musyawarah Antar Gereja (FORMAG), Badan Musyawarah Antar Gereja Nasional (BAMAGNAS), Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI), Garda Mencegah Dan Mengobati (GMDM) serta lembaga aras menyelenggarakan perayaan natal bernuansa nusantara.
Natal kali ini dengan Tema:” Kejarlah Damai Sejahtera dan Hidup Saling Membangun” perayaan natal berlangsung di Function Hall Graha Rehobot Ministry, Mall Artha Gading, Jakarta Utara, Rabu 09/01/19.
Perayaan natal nusantara diawali dengan pujian dari STT Sunsugos dan STT Pokok Anggur dan dimeriahkan oleh mantan penyanyi cilik Indonesia era 2000-an, Tina Toon yang ikut menyumbangkan suara emasnya. Tina sempat bersaksi, tentang masa kecilnya hingga sekarang sudah menginjak usia dewasa. Bahwa suatu keberhasilan tentu butuh perjuangan,” ujarnya. di hadapan 400-an tamu undangan yang hadir bahwa tahun yang baru mesti diisi dengan sebuah kesungguhan dalam melayani Tuhan.
“Mudah-mudahan di tahun ini kita bisa setia melayani lebih lagi untuk Tuhan dan sesama,” ujar Tina sesaat sebelum membawakan pujian berjudul “Hidup Ini Adalah Kesempatan.
Tina menyaksikan pertolongan Tuhan begitu besar sepanjang hidupnya. Untuk itulah ia mengajak hadirin untuk senantiasa berserah kepada Tuhan di tahun yang baru ini. Baru memasuki tahun 2019 kita tidak tahu apa yang terjadi. Tapi saya percaya kalau kita telah ditolong oleh Tuhan pada tahun-tahun sebelumnya, maka Tuhan yang sama akan menolong kita di tahun yang baru ini,” ucapnya kembali sebelum melantunkan pujian “Bersama-Mu”, yang diamini oleh para hadirin.
Di sela-sela ibadah, sejumlah pimpinan aras, ormas Kristen, perwakilan Kementerian Agama Republik Indonesia maupun gereja turut serta dalam prosesi terang lilin dengan iringan lagu “Malam Kudus” yang dibawakan oleh Clara Panggabean. perwakilan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Haposan Sianturi dan Pdt. Dantje Wulur yang mewakili Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta di Indonesia (PGPI). Untuk PGLII diwakilkan oleh Pdt. R.B. Rory. Sedangkan dari MUKI, diwakili langsung oleh Ketua Umum Djasarmen Purba. Ikut dalam prosesi itu pula Pdt. Brigjen (Purn) Harsanto Adi yang mewakili API serta Ketua Umum PEWARNA Indonesia Yusuf Mujiono.
Sementara itu untuk gereja, diwakili oleh Ketua Sinode Gereja Suara Kebenaran Injil (GSKI) Pdt. Erastus Sabdono. Dari GMDM, diwakili oleh Pdt. Jeffry Tambayong. Sebuah refleksi natal kemudian dibawakan oleh Pendeta Erastus Sabdono. Pdt. Erastus memberi penekanan kepada tema yang diangkat oleh PEWARNA Indonesia dengan ormas Kristen dalam perayaan natal bersama kali ini yang membahas seputar hidup dalam damai sejahtera dan membangun di dalam Tuhan.
Apakah kita sungguh-sungguh berkomitmen untuk mengejar damai sejahtera dan hidup untuk membangun? Secara mendalam Pdt. Erastus juga mengurai tentang hidup yang berkenan di dalam Tuhan. Dengan tegas ia menggaris bawahi, bahwa mustahil untuk mencapai sebuah kedamaian tanpa melalui cara cara yang dikehendaki Tuhan, Sebuah kerinduan untuk hidup dengan berkaca pada karakter-Nya. Memiliki damai Tuhan mengingatkan agar pewarta Kristen, khususnya PEWARNA Indonesia menyadari salah satu tugas peranya dalam mebangun umat melalui Pewartaan, meskipun pewarta sendiri kerap diperhadapkan dengan kondisi yang penuh keterbatsan dalam konteks natal, Pdt Dr. Erastus juga mengatakan bahwa tempanya selalu terbuka untuk digunakan oleh umat yang memiliki kerinduan memuji Tuhan.
Pewarna sebagai insan pewarta harus memiliki peran penting sebab tulisanmu bisa lebih tajam khotbah pendeta dimimbar pewarna harus lebih cerdas dan berhikmat, mereka dalam beberapa kescempatan.” Saya mengatakan gunakanlah tempat ini merupakan rumah Tuhan katanya.
Dipenghujung acara putri dari Pdt Erastus Sabdono Stefanie Erastus melengkapi rangkaian puji-pujian dengan membawakan lantunan “Hanya Satu Kerinduanku”,dan ditutup dengan acara memerangi peredaran gelap narkoba melalui pujian yang dibawakan oleh para awak GMDM pimpinan Pastor Jeffry Tambayong.
philipus
Editor: Nurhadi