JAKARTA, MEDIATRANSPARANCY.COM – Dalam rangka memperingati Hari Lahirnya Pancasila, Kemendikbud melalui Direktorat Sejarah, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud menerbitkan sebuah buku dengan judul KISAH PANCASILA yang disusun oleh Panitia Peringatan Hari Lahir Pancasila, Direktorat Sejarah, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud dan sekaligus menggelar Pameran Arsip Lahirnya Pancasila tanggal 2 – 15 Juni 2017 di Museum Nasional, Jakarta Pusat.
Untuk itu, Direktorat Sejarah, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud gelar Jumpa Pers di gedung E Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017) dan sekaligus membagikan buku KISAH PANCASILA kepada wartawan liputan Kemendikbud.
Sambutan Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid:
Ketika diminta menyampaikan pandangannya mengenai dasar Indonesia Merdeka di hadapan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Bung Karno berkata: “Kita hendak mendirikan suatu negara ‘semua buat semua,’. Bukan buat satu orang, bukan buat satu olongan, baik golongan bangsawan maupun golongan kaya, tetapi ‘semua buat semua’”.
Bung Karno menegaskan prinsip itu kaerna sebelumnya cukup sering perjuangan merbut kemerdekaan diwarnai silang pendapat di antara para pejuang yang datang dengan gagasannya sendiri-sendiri, kaum nasionalis dengan gagasan kebangsaan, kaum sosialis dengan gagasaan internasionalisme, kaum santri dengan gagasan keagamaan, dan seterusnya.
Dalam pidatonya yang kemudian dikenal dengan judul “Lahirnya Pancasila”, Bung Karno menegaskan bahwa perbedaan paham itu hendaknya tidak menghalangi pembentukan negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Justru seharusnya yang dilakukan adalah mencari titik temu di antara bemacam paham sehingga terbentuk kesepakatan yang bisa diterima semua pihak dan, yang paling penting, kemudian lahir landasan kehidupan bernegara yang kokoh. Itulah Pancasila. Dengan demikian Pancasila adalah konsensus dari semua elemen bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan di masa itu. Sebuah permufakatan kebangsaan yang menjadi landasan kita dalam hidup bernegara.
Amat penting bagi kita untuk mempelajari kembali lahirnya Pancasila sebagai philosophische grondslag atau landasaan filosofis dari Republik Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Kisah perjalanan Pancasila dari saat pertama disampaikan oleh Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945 tersebut sampai perumusan oleh Tim Sembilan pada 22 Juni 1945 dan sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945, sangat penting bagi setiap warga negara.
Buku Kisah Pancasila menyajikan perjalanan tersebut dalam bentuk yang ringkas dan dengan bahasa lebih populer agar lebih mudah diikuti oleh khalayak luas.
Semoga buku ini dapat berperan mempekuat Rasa kebangsaan kita dan juga komitmen untuk menjaga Pancasila sebagai landasan negara Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
Adapun daftar isi memuat Kisah Pancasila yang diantaranya:
Pancasila di Ruang Kelas Kita
Inspirasi Pancasila Dalam pengasingan
Lahirnya Pancasila: 1 Juni 1945
Pancasila: Dari Merdeka Hingga Kini
Garuda Pancasila, Akulah Pendukungmu
Dengan Lampiran:
Denah Tempat Duduk Selama Persidangan BPUPKI
Transkripsi Pidato Soekarno pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945 yang menyebutkan soal Pancasila
Notulensi Pengesahan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dalam Sidang PPKI 18 Agustus 1945
Rancangan Naskah Terjemahan Inggris Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945