banner 728x250

PESERTA UN SMA/MA TAHUN 2017 SEBANYAK 1,8 JUTA SISWA DAN 20.553 SATUAN PENDIDIKAN PENYELENGGARA UN

judul gambar

JAKARTA, MEDIATRANSPARANCY.COM – Ujian Nasional tahun 2017 untuk SMA/MA serentak dilaksanakan hari Senin 10 April 2017 dan data Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud mencatatkan sebanyak 1,8 juta peserta UN SMA/MA mengikuti perhelatan tahunan ini, dengan 20.553 satuan pendidikan penyelenggara UN SMA/MA. Pada satuan penyelenggara UN, terdapat 9.661 sekolah yang melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dan 10.892 sekolah melaksanakan UN berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).

Menariknya tahun ini, untuk menyukseskan UNBK, para satuan pendidikan penyelenggara bersinergi dengan SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK untuk pengadaan komputer . Dari  9.661 sekolah penyelenggara UNBK, terdapat 7.680 sekolah pelaksana UNBK mandiri, dan 1.972 sekolah UNBK bergabung ke SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK.

judul gambar

Dalam jumpa pers, Irjen Kemendikbud, Daryanto mengatakan, bahwa untuk tahun 2017 ini, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, dan DKI Jakarta menjadi provinsi yang 100 persen menyelenggarakan UNBK SMA/MA, sementara itu, peserta yang mengikuti ujian nasional berbasis komputer sebanyak 1.145.341 siswa dan berbasis kertas dan pensil sebanyak 666.878 siswa.

Sementara itu, saat pelaksanaan UN SMA/MA hari pertama Senin (10/4/2017), Irjen Kemendikbud Daryanto mengunjungi 6 sekolah di wilayah Jakarta yang menyelenggarkan UN diantaranya SMAN 6 Jakarta, SMAN 45 Jakarta, Madrasah Aliyah (MA Manaratul, SMA Labschool Jakarta, SMA Pangudi Luhur, dan SMA Al Azhar 1, Kebayoran Baru.

Daryanto mengatakan, dari hasil kunjungan pelaksanaan UN berjalan lancar, dan bahkan para siswa dan pihak sekolah lebih siap untuk mengikuti dan menyelenggarakan salah satu komponen penilaian hasil belajar para siswa SMA/MA.

“Dari kunjungan saya, semua bejalan lancar dan para siswa saat mengikuti ujian lebih tenang. Tidak hanya itu, pihak sekolah seperti guru dan kepala sekolah pun mempersiapkan dengan baik,” kata Irjen saat jumpa pers di gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017) siang.

Daryanto menambahkan, bahwa pada pelaksanaan UN ada kendala teknis namun tgidak berdampak signifikan pada pelaksanaan UN, seperti di SMAN 46 Jakarta saat penggunaan ruang laboratorium tapi bisa diatasi, ada juga siswa membawa telepon genggam ke ruang ujian, padahal itu tidak diperbolehkan sesuai POS UN.

“Sesuai prosedur operasional standar (POS) UN seharusnya siswa tidak boleh membawa telepon genggam ke ruang ujian,” kata Daryanto.

Irjen Kemendikbud, Daryanto berharap para siswa dan pihak sekolah tetap konsisten untuk menjunjung tinggi kejujuran melalui pelaksanaan UN sebagai bagian dari evaluasi hasil belajar.

“Harus konsisten menjunjung tinggi kejujuran saat mengerjakan soal,” kata Daryanto.

Sementara itu, Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Kiki Yuliati mengatakan, terkait adanya isu bocoran kunci jawaban bersama Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) akan menyelusuri, namun, menghimbau kepada peserta ujian untuk tidak mudah percaya adanya bocoran kunci jawaban, dan tetap percaya diri dan kejujuran adalah nomor satu.

“BSNP dan Puspendik akan bekerjasama untuk menyelusuri apakah benar ada bocoran kunci jawaban,” kata Kiki Yuliati.

Ebenezer Sihotang

 

 

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.