banner 728x250

Polres Klaten Terus Selidiki Pengrusak Dua Patung Gereja di Gondang

Foto : Tampak Patung Bunda Maria di Sungai (Foto:lintassolo.com).
judul gambar

Klaten, Mediatransparancy.com – Kepolisian Resort (Polres) Klaten masih melakukan penyelidikan sejumlah saksi terkait pelaku perusakan Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja Paroki Gondang Winagun, Kecamatan Jogonalan, Selasa (9/8/2016) lalu.
Perusakan tersebut diduga pelakunya lebih dari dua orang karena ukuran patung relatif berat dan besar.

Kapolres Klaten AKBP Faizal membenarkan adanya perusakan dua patung di gereja di Dukuh Minggiran RT 01 RW 04, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan. Sejauh ini masih memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap pelaku perusakan itu.

judul gambar

“Iya benar ada terjadi. Tapi bukan penyerangan, bukan pengeroyokan. Ada dua patung yang diambil dan dipindah tempatkan. Tidak ada penyerangan dan tidak ada pengrusakan,”kata kapolres, Rabu (10/08/2016) di Mapolres Klaten.

Faizal menjelaskan, kronologi kejadian berdasarkan keterangan Romo Sukowalyono, Pastur Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja Paroki Gondangwinangun, kejadian diperkirakan, Selasa (9/8/2016) siang, sekitar pukul 13.00 WIB-14.00 WIB. Ketika itu, Romo mengetahuinya setelah perjalanan dari Yogyakarta.

“Romo dengar suara benda jatuh, dikiranya asbes atau genteng jatuh. Lantaran tidak melihat ada yang rusak, Romo pergi ke Yogya. Setelah itu balik dari Yogya sekitar pukul 15.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB Romo menerima laporan ada kejadian tersebut, kemudian kejadian itu dilaporkan kepolisian,” lanjut kapolres.

Berdasarkan informasi dilansir lintassolo.com, di Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja, dua patung rohani tersebut berupa Yesus dan Bunda Maria. Kedua patung berukuran setinggi orang dewasa tersebut diletakan di sisi sebelah kiri altar.

Kapolres mengungkapkan, patung Yesus tergeletak jatuh didalam gereja sedangkan patung Bunda Maria dibuang di sungai. Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan lidik (penyelidikan) dan mengumpulkan keterangan saksi.

“Ada tiga saksi yaitu Romo, pemancing yang mendengar suara bluk dan seorang yang tinggal di gereja itu, diperkirakan pelaku lebih dari dua orang karena melihat dua patung yang dirusak relatif besar dan berat,” terangnya.

Ditambahkan, dia, gereja tersebut tidak tertutup seperti pendopo sehingga antara gereja dan masyarakat sudah sangat erat.

“Motifnya masih penyelidikan. Yang jelas dari pihak Romo menyampaikan kepada kami bahwa Romo menyampaikan kepada umat bahwa kejadian tersebut tidak mempengaruhi umat untuk melaksanakan kegiatan ibadah,”terang kapolres. M Nur.

Penulis : Chris Muryat/rel

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.