banner 728x250

Presiden Minta Jelang Lebaran Harga Daging Dibawah Rp 80.000/Kg

Foto : Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung .
judul gambar

Jakarta, Mediatransparancy.com – Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menegaskan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara serius dan sungguh-sungguh ingin membalikkan image bahwa kalau mau puasa dan lebaran selalu harga-harga itu naik. Ia menyebutkan, sekarang ini memang ada upaya dari pasar yang tentunya dengan tangan-tangan yang kuat ingin mempermainkan harga tersebut.

“Maka, Presiden sudah berulang kali memberikan instruksi, baik kepada Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri BUMN, untuk beberapa komoditas utama itu harus bisa turun, bukan lagi harga stabil, karena harganya sudah tinggi, tetapi harga harus diturunkan,” kata Pramono kepada wartawai usai mengikuti rapat terbatas, di kantor kepresidenan, Jakarta, Senin (30/5) sore.

judul gambar

Seskab menunjuk contoh, misalnya hari ini harga daging di pasaran sudah Rp 120.000/kg, bahkan sudah ada Rp 130.000. “Presiden mematok bahwa harus bisa di bawah Rp 80.000/kg, demikian juga dengan harga gula yang sudah dibeberapa daerah bahkan sudah Rp15.000. Itu harus bisa turun seperti apa yang menjadi instruksi presiden,” tegasnya.

Dengan demikian, tegas Seskab, komoditas utama yang diperlukan pada saat puasa dan lebaran saat ini, seperti beras, gula, bawang merah, bawang putih, daging, daging ayam mauapun daging sapi atau ini itu harus turun.

Soal bagaimana caranya, menurut Seskab, ya impor dibuka. Ia mengingatkan, kita sudah mempunyai hubungan koneksi secara langsung baik dengan Australia, dengan New Zealand, dengan India dengan beberapa negara lainnya untuk bisa mendatangkan daging dengan harga sampai dengan konsumen bisa Rp 80.000/kg.

Seskab meyakini, upaya mengimpor daging sapi itu tidak akan mengganggu fiskal dalam negeri, karena ini tidak menggunakan APBN. Selain itu juga mengikuti mekanisme pasar, sehingga BUMN atau siapapun yang akan melakukan impor pasti akan mendapatkan keuntungan.

Ia menyebutkan, harga impor memang murah, seperti di Australia hanya sekitar Rp 58.000/kg, sementara di Malaysia atau Singapura bisa dijual Rp 70.000 – Rp 75.000/kg. Karena itu, Seskab meyakini impor daging ini tidak akan mengganggu mekanisme pasar.

Penulis : Chris Muryat/Rel

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.