banner 728x250

Proyek BWSS Sumut Di Samosir, Gunakan Minyak Bersubsidi

judul gambar
Minyak bersubsidi yang di proyek Binanga Aron, diberikan warga kepada Mediatransparancy

Samosir, Mediatransparancy.com

Proyek pembangunan tembok penahan dinding sungai bernama Binanga Aron di Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara dengan anggaran 20 miliar, mendapat banyak sorotan media terkait penggunaan material. Batu dan pasir yang digunakan tidak semua bersumber dari lokasi pertambangan. Salain itu alat berat yang beroperasi di proyek Badan Wilayah Sungai Sumatera Utara (BWSS) II ini  juga pernah menggunakan bahan bakar solar bersubsidi yang dibeli dari salah satu SPBU di Samosir.

judul gambar

Pada pertengahan Agustus 2022, Mediatransparancy  menelusuri kebenaran informasi tersebut. Dari warga di lokasi proyek itu, didapat informasi,  bahwa proyek itu pernah menggunakan minyak bersubsidi, dikemas dalam jirekan dan disimpan dalam gudang. Warga yang ditemui juga memberikan bukit video dan photo dengan syarat namanya dirahasiakan.

Minyak industri dilokasi proyek Binanga Aron.

Menurut Darwin Rumapea salah seorang pekerja yang turut mengawas di Proyek Binanga Aron  bertemu Mediatransparancy di sebuah warung di Pangururan,  25 Agustus lalu mengatakan, bahwa pihak perusahaan membeli pasir dari warga sekitar. Sebab di lokasi tersebut ada sumber pasir yang bisa diambil secara gratis. “Ada sekitar 20 orang  warga yang menjadi suplayer pasir, ini atas permintaan masyarakat. Karena pasir itu layak secara kualitas kita pun menerima,” katanya.

Bagaimana perusahaan membayar pajak galian C pasir itu, Darwin tidak menjelaskan. Sedangkan material batu dibeli dari luar Kabupaten Samosir.  Namun demikian Mediatransparancy juga menemukan di lokasi proyek, batu yang dibeli dari luar Samosir dicampur dengan batu lokal. Hal itu tidak dibantah oleh Darwin Rumapea. “Ya, memang sempat ada batu lokal. Tapi itu cuman empat truk,” sebutnya.

Meski mediatransparany menemukan bukti penggunaan bahan bakar bersubsudi pada proyek itu, tetapi hal tersebut dibantah Darwin Rumapea. “Kalau minyak kita pakai yang industri, bisa dilihat di situ. Tidak pernah menggunakan minyak subsidi,” tegasnya. Memang di lokasi dekat gudang proyek ada terlihat beberapa balltank berisi bahan bakar yang katanya minyak industri.

judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *