banner 728x250

PROYEK PENINGKATAN JALAN DI SUNGAI BAMBU JAKUT, SARAT ‘KECURANGAN’ ?

judul gambar

JAKARTA, MEDIATRANSPARANCY.COM – Proyek betonisasi Peningkatan Jalan di Kelurahan Sungai Bambu VI, yang mencakup RT 01, 02, dan 03 wilayah RW 08 Tanjung Priok, Jakarta Utara, diduga sarat kecurangan dan tidak ada transparansi publik. Mandor pelaksana ‘ngotot’ bahwa pekerjaan sesuai spesifikasi, yakni 12 cm.

Seperti diketahui Wilayah Sungai Bambu merupakan rawan banjir, bisa dibayangkan jika daerah rawan banjir kalau hanya ditinggikan dengan betonisasi hanya sekitar 12 cm, walaupun kenyataannya hanya berkisar 4 cm hingga 7 cm. Sementara diwilayah lain dengan kondisi yang sama bisa mencapai 12 cm bahkan bisa lebih.

judul gambar

Presiden Jokowi saat ini tengah giat-giatnya canangkan membangun Infrastruktur diseluruh negeri agar sarana publik dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, warga negara Indonesia.

Pembangunan sarana dan prasarana itu bisa dinikmati seluruh publik dan pelaksanaan juga transparan dan bisa di akses oleh semua warga masyarakat yang ingin mendapatkan informasi dalam tahap pelaksanaannya. Serta sudah menjadi tugas media sebagai kontrol sosial, jadi terkesan tidak berfungsi saat turun ke lokasi proyek betonisasi peningkatan jalan Sungai Bambu pada, Selasa (25/9/2018) malam.

Apalagi pembangunan infrastruktur merupakan dari anggaran APBN maupun APBD. Peran masyarakat sangat di butuhkan untuk suksesnya apalagi proyek tersebut dibiayai dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat.

Pasalnya, dalam proses pengerjaan peningkatan jalan diwilayah Sungai Bambu tersebut diduga ada sejumlah oknum yang bermain, tidak ada pengawas maupun pelaksana hanya mandor lapangan yang terkesan ‘sok tau’.

Menurut penelusuran dari beberapa media dan ormas FBR yang bersumber dari masyarakat di lapangan bahwa pelaksana tidak bisa di konfirmasi dan diminta data otentik terkait spek. Beberapa media dari streaming maupun cetak tidak berhasil mendapatkan informasi terkait proyek negara tersebut.

Hisar Sihotang, praktisi sosial menangapi bahwa pekerjaan betonisasi peningkatan jalan tersebut percuma terkesan hanya membuang anggaran negara. “Tidak membawa manfaat bagi warga setempat karena hasil peningkatan jalannya hanya berkisar dibawah 10 cm,” tuturnya.

Masih kata Hisar, Ia juga menambahkan kontraktor yang berlaku curang harus dilaporkan dan ditangkap, hal ini akan membuat efek jera kepada kontraktor ‘nakal’ yang lain dalam mengerjakan suatu proyek untuk tidak sembarangan serta asal jadi.

Bahkan pelaksana proyek, Marlon Panjaitan tidak dapat dijumpai, sedangkan mandor lapangan, Danil mengatakan kepada salah satu warga, (Rony) bahwa proyek dikerjakan oleh PT. Sumur Batu, ia pun juga tidak bersedia dimintai keterangan dan hanya menjauh, setelah mengatakan bahwa ketinggian telah sesuai namun tidak mau diwawancarai dengan awak media yang ingin lakukan konfirmasi.

Kepala Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Utara, Warsito saat dihubungi berulang-ulang melalui sambungan telepon, namun telepon seluler yang bersangkutan tidak aktif. Dalam hal ini Warsito harus memberikan keterangan terkait pekerjaan proyek ini, dengan tidak adanya pengawas lapangan dalam pengerjaan proyek peningkatan jalan mengindikasikan lemahnya dinas terkait dalam pengawasan.

Sementara itu, seorang warga yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan bahwa peningkatan melalui peninggian jalan dengan cara betonisasi yang dilakukan belum memuaskan warga.

Pasalnya, peninggian jalan yang mulai dikebut pengerjaannya tersebut, dapat diprediksi belum secara maksimal mengatasi banjir yang kadangkala terjadi di jalan itu selama beberapa tahun. Malahan, warga menganggap peninggian jalan itu sangatlah percuma untuk mengatasi banjir, apabila tidak diimbangi dengan pengerukan saluran air utama yang ‎ada dipermukiman warga Kelurahan Sungai Bambu.

“Jika tidak dilakukan secara terintegrasi dengan perbaikan rumah pompa maupun normalisasi sejumlah saluran penghubung (PHB) yang melancarkan aliran air ke kali utama yang berlanjut ke waduk ataupun laut lepas. Saluran di sini, sudah beberapa tahun terakhir belum dikeruk oleh petugas, hal ini kerap menimbulkan banjir. Hujan sebentar, maka air di saluran akan naik meluber ke jalan,” ungkapnya.

Informasi yang berhasil dihimpun mediatransparancy.com, sehari sebelumnya adanya oknum TNI yang mengawasi dan mengawal proyek tersebut. Pertanyaannya apakah bisa oknum TNI selaku pejabat publik alat negara diduga dapat ‘mem-back up’ proyek ini.

Hingga beberapa kali pekerja kuli tinta tidak dapat informasi akurat terkait proyek tersebut.
Dan meminta Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air agar memberikan tindakan di lapangan terkait proyek ini.(red)

 

Reporter : Ach Zark
Editor   : Hisar S
judul gambar

Responses (24)

  1. Media ini lucu ya, mengukur ketebalan beton dari cover salurannya.
    Lalu foto yang ada tidak bisa untuk membuktikan kalau lokasi tersebut sama seperti yang di bicarakan.
    Bicara soal ketebalan tapi foto cover saluran yang di tampilkan.
    Dan media ini juga sudah menyebutkan atau mencantumkan nama seseorang tanpa seizin orang tersebut.
    Berita atau Informasi ini tidak bisa di pertanggung jawabkan kebenarannya,lebih terkesan Sang editor punya maksud lain disini.

    Bagi kontraktor yang di bicarakan tersebut lebih baik untuk membuat tuntutan hukum karena sudah banyak faktor mendukung, seperti pencemaran nama baik ,agar media seperti ini tidak merajalela .
    Karena media yang seperti inilah yang dapat merusak citra media.

    1. Iya setuju, informasinya menjurus ke sesuatu,Sang editor seperti sakit hati. Judulnya aja sudah dibuat2,terlihat jelas kalau sang editor hanya asbun(asal bunyi) atau tidak mengerti Teknik proyek Infrastruktur.
      Jelas sekali kalau ini bukan paket pekerjaan peningkatan tapi ini jalan lingkungan orang.
      Untuk sang editor lebih baik diam kalau tidak tau apa2 .

    2. Perlu anda ketahui bahwa saat wartawan konfirmasi ke lapangan bahwa pelaksana dan pengawas tidak mau ditemuin dan hanya mandor yang menjawab apa adanya
      Tidak ada unsur sakit hati bagi kami itulah adalah wilayah pemukiman kami dan uangnya juga dari masyarakat. Intinya kalau pemborong transparan dan benar tidak perlu menghindari wartawan kalau hasilnya baik pasti juga yang diberitakan baik dan tentu mengangkat nama perusahaan tersebut. Saat ini lanjutan proyek tersebut ada perbaikan peninggian 5 cm dari yg seharusnya 12 cm (jln lingkungan) kami masyarakat berhak bersuara jangan anda malah mau membungkam kami. Tks atensinya

      1. Ini yang kita bilang asbun, sekarang bilang ada perbaikan peninggian 5cm dari yg seharusnya 12cm , jangan asal memberikan statment tanpa bukti, sudah jelas dari awal kalau yang anda lihat itu cover saluran bukan beton yang terpasang.Kenapa bukan dari awal Foto ketebalan beton yang terpasang yang anda tampilkan ??
        Apa anda punya bukti otentik kalau ada perbaikan peninggian 5cm?? Lalu kalau memang benar ada perbaikan itu,tolong jelaskan bagaimana cara kontraktor itu melakukan perbaikan peninggian 5cm itu.
        Anda sendiri yang bilang kalau menyaksikan adanya perbaikan mutu.Tolong dijelaskan apa yg anda saksikan itu pada kami.
        Dan disini Sudah sangat jelas pemberitaan ini bohong.
        Karena kritik yang anda lampirkan disini tidak ada dasarnya, anda bersuara untuk mewakili suara anda sendiri.
        Anda mengaku sebagai orang media tapi tidak mengerti kode etik media siber ??
        Saya jelaskan salah satunya undang2 media:
        Verifikasi dan keberimbangan berita
        a. Pada prinsipnya setiap berita harus melalui verifikasi.
        b. Berita yang dapat merugikan pihak lain memerlukan verifikasi pada berita yang sama untuk memenuhi prinsip akurasi dan keberimbangan.
        c. Ketentuan dalam butir (a) di atas dikecualikan, dengan syarat:
        1) Berita benar-benar mengandung kepentingan publik yang bersifat mendesak;
        2) Sumber berita yang pertama adalah sumber yang jelas disebutkan identitasnya, kredibel dan kompeten;
        3) Subyek berita yang harus dikonfirmasi tidak diketahui keberadaannya dan atau tidak dapat diwawancarai;
        4) Media memberikan penjelasan kepada pembaca bahwa berita tersebut masih memerlukan verifikasi lebih lanjut yang diupayakan dalam waktu secepatnya. Penjelasan dimuat pada bagian akhir dari berita yang sama, di dalam kurung dan menggunakan huruf miring.
        d. Setelah memuat berita sesuai dengan butir (c), media wajib meneruskan upaya verifikasi, dan setelah verifikasi didapatkan, hasil verifikasi dicantumkan pada berita pemutakhiran (update) dengan tautan pada berita yang belum terverifikasi.

        Jadi disini saya bilang ini berita bohong atau palsu dan disini saya tidak pernah membungkam anda,karena anda punya hak bersuara tapi silakan anda bersuara apapun selama itu bisa dipertanggung jawabkan oleh anda.

        Sebagai pertanggung jawaban atas berita yang anda muat , apa anda bersedia kalau kami dari PMI (perhimpunan media indonesia) memeriksa kebenaran yang sudah anda buat ini dan anda sebagai sang editor juga siap atas segala konsekuensinya .

    3. Akibat pemberitaan ini kami masyarakat menyaksikan langsung perbaikan mutu dari pemborong bayangkan kalau kami tidak kritisi pemborong akan melanjutkan semaunya dimana masyarakat juga tidak semua paham tentang proyek tersebut, maaf seribu kali maaf kami tidak berharap menerima amplop dari pemborong keinginan kami mereka kerjakan saja dengan jujur sebab manfaatnya kami masyarakat sekitar koq yang akan menikmati pembangunan yang diwacanakan oleh pemerintah daerah maupun pusat. Saran dan kritiknya semoga menambah pengetahuan kami. Salam Indonesia Hebat.

      1. Anda berbicara membawa nama masyarakat.
        Masyarakat mana yang anda maksud itu , Apa ada buktinya kalau masyarakat mendukung berita yang ada muat ini ???
        Disini jangan membawa nama ormas Karena belum bisa untuk membuktikan kebenarannya, apa perlu saya harus jelaskan lagi ??

        Saya mau jawab pertanyaan anda tentang TNI : saya bilang jelas kalau TNI bisa Mem back’up proyek karena dilingkungan proyek masih banyak penyakit masyarakat yang melakukan pungli pada vendor atau kontraktor proyek, pasti ada juga tau itu dan semoga anda bukan salah satunya. Jadi kapasitas TNI di dalam proyek itu untuk menjaga Keamanan dan Kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
        Sekarang kami mau bertanya pada anda atau sang editor, Apakah anda melakukan liputan dan pengambilan sumber berita sudah sesuai dengan SOP Media yang ada ? Atau jangan bilang anda tidak tau SOP Media itu seperti apa, Atau anda tidak menerapkan SOP itu sewaktu di lapangan?
        Kalau anda tidak terapkan berarti berita yang anda muat ini mengandung unsur Provokasi di dalamnya tapi kalau anda menerapkannya,coba anda jelaskan pada semua pembaca anda ,apa yang anda lakukan sebelum meliput berita tersebut, sesuai SOP Lingkungan.

        Regards,,,PMI

  2. Saat ini proyek masih berjalan kirim aja Team anda kelapangan biar saksikan langsung mana yang ditinggikan dan mana yang sebelumnya, dalam pemberitaan saat itu peninggian 5 cm belum terjadi tapi setelah berita naik maka ada perbaikan agar tidak debat kusir diantara kita saya harap anda turun langsung saja. Soal bukti2 foto tidak mungkin saya muat gambarnya semua. Mari kita tunggu kehadirannya mumpung belum selesai dikerjakan semu

    1. Anda tadi bilang sudah menyaksikan sendiri ada perbaikan mutu, berarti itu asbun ya ?? Foto itu juga penting sebagai bahan pembuktian kalau anda aja ga bisa mencantumkannya ,dengan berbagai alasan apapun itu berarti jelas berita ini Hoax.
      Yang anda maksud peninggian 5cm itu apa? Beton atau item pekerjaan yg lain ?
      Soal turun kelapangan ,sebelum anda minta tim kami sudah survey lapangan dan sudah terlebih dahulu melakukan SOP Lingkungan.
      Hasil yang kami terima tidak sesuai dengan yang apa anda bicarakan.
      1.Saluran Uditch dibeberapa titik ada yang jauh lebih tinggi dari jalan dan ada yang lebih rendah dari jalan,dikarenakan mereka sudah melakukan elevasi sebelum pekerjaan,dan untuk menyamakan posisi tinggi jalan,maka di tambahkan item Agregate dan nanti untuk yang lebih rendah dari jalan akan ada peninggian cover. Apa hal ini yang anda maksud ada perbaikan mutu setelah anda pemberitaan dari anda?? “Disini saya jawab kondisi saluran yang terpasang beda tinggi umurnya sudah lebih dari 3hari sebelum anda buat berita” jadi jangan bersua sebelum melakukan verifikasi.
      Makanya saya bertanya pada anda sang editor .TAGLiNE anda mengenai ketebalan beton tapi kenapa foto Cover Saluran yang dipasang .
      2. Ketebalan beton untuk paket Jaling Atau jalan lingkungan itu standartnya 12cm untuk beton dan hotmix 3cm. Dan sesuai survey kami beton yang sudah terpasang tidak ada penambalan ketebalan 5cm kalau itu yang anda maksud .kenapa saya bisa bilang begitu,”karena bila itu terjadi akan terlihat perbedaan yang signifikan dan beton baru yang di pasang sifatnya dia tidak akan mengikat ke beton di bawahnya.
      Anda mengangkat berita seperti ini ,berarti anda harusnya sudah mengerti teknis dilapangan.
      Anda bicarakan disini peningkatan mutu berarti itu kualitas, lalu mutu atau kualitas apa yang anda maksud ??

      Yang seperti ini yang membuat citra seorang media atau wartawan jelek di mata umum,masyarakat juga jadi segan terhadap pihak media kalau ada yang menghampirinya karena citra media yang senangnya buat provokasi dan tidak berbicara sesuai fakta.
      disini saya tegaskan bukan yang anda maksud mandor ‘sok tau’ tapi sang editorlah yang ‘Sok Tau’ tidak mengerti Dunia teknik”Proyek”. Tapi mengangkat berita seperti ini.
      Ditanya soal SOP lingkungan saja tidak kalian jawab dan Narasumber yang di cantumkan tidak sesuai sasaran.

      *.Saya Mewakili Seluruh aliansi Media Meminta Maaf bilamana Ada yang dirugikan.
      Info:
      •Bagi siapapun yang Mengaku anggota organisasi wartawan tapi tidak jelas, alias di luar PWI, AJI dan IJTI
      •Pertanyaan yang diajukan terkesan tendensius.
      •Tidak bertatakrama jurnalis
      • meremehkan bahkan kadang mengancam dan memeras narasumber
      •Tidak bisa memperlihatkan kartu kompetensi.

      Silakan melakukan pelaporan pada Kami di :
      Gedung Dewan Pers Lantai 7-8
      Jl. Kebon Sirih No.32-34 Jakarta 10110
      Telp.021-3521488, 3504877, 3504874-75 Faks.021-3452030
      Email Sekretariat: sekretariat@dewanpers.or.id

  3. Saya pastikan soal siapa warga yang kenal dengan saya cukup banyak sebab saya pun berdomisili hanya berjarak kurang lebih 500 m dari proyek yang sedang dikerjakan dengan senang hati kalau bapak bersedia hadir agar tuduhan miring dan lain-lain bisa kita saksikan langsung dilapangan, terkait keberadaan oknum yang ada dilokasi sebelumnya saya sdh menghubungi Kasubgar dan meminta pandangan tentang keberadaan oknum tersebut tp saat kami dilapangan keberadaan oknum tersebut tidak hadir dan kalau saat itu hadir tentu kami akan minta penjelasan. Tinggi 12 cm faktanya pengecoran sehari sebelumnya kami menebukan berkisar 4 sampai 7.5 dan sampai saat ini belum ditinggikan tapi pengecoran berikutnya(semalam)berbeda dari malam sebelumnya. Saat ini boleh kita saksikan bersama dan kebetulan saya berdomisili tidak jauh dari lokasi proyek artinya siap 24 jam kalau bapak hadir meninjau langsung .tks

    1. Anda bilang anda menemukan ketebalan beton 4cm sampai 7,5cm sehari sebelumnya berarti itu di pengecoran pertama ya.
      Bisa anda bertanggung jawab atas pernyataan anda , karena jelas disini anda tidak mengerti apa itu arti dari elevasi.
      Statment anda itu berdasarkan ketebalan beton sama rata dengan cover saluran di pengecoran pertama makanya anda bisa buat statment itu.
      Ada baiknya Pahami dulu teknis pekerjaan sebelum berani ambil keputusan.pintar bicara saja belum cukup kalau tidak mengerti teknis pekerjaan.
      Di pemberitaan yang anda buat membahas soal lingkungan yg dikerjakan rawan banjir ,berarti seharusnya anda sudah mengerti dengan jelas soal elevasi.
      lalu kalau saluran dibuat tinggi sama rata, air yang ada di dalam saluran mengarah kemana?! apa air bisa mengalir?
      Makanya kenapa di titik awal pekerjaan tinggi saluran rata dengan beton dan semakin mengarah ke titik akhir saluran semakin rendah dan beton lebih terlihat tebal,itu dikarena posisi saluran air yang menurun agar debit air yang ada bisa mengalir ke saluran besar atau utama itulah yang dinamakan elevasi.

      Kalau saja pihak vendor mengambil jalur hukum atas statment yang sudah anda buat itu, apa anda sudah siap ??

      Dan kami tekankan kalau kita tidak sedang berdebat disini karena ini bukan rananya.

  4. Agar tidak diantara kita yang saling debat mungkin pemborong bisa pasilitasi di kantor anda mempertemukan dengan kamis agar bersedia diklarifikasi sekalian memberikan hak jawab tentu hak jawabannya akan kita muat. Kami sangat bersedia dan akan membawa bukti2 foto dilapangan serta kamis akan juga membawa warga setempat yang kami mintain keterangan serta kami akan berusaha menghadirkan ketua LMK wilayah dimana sebelumnya juga kami minta agar menegur pemborong agar dalam pelaksanaan pekerjaan betonisasi tersebut dikerjakan sesuai RABnya

  5. Mohon identitas dan alamat kantor anda agar kami bisa menemui anda, agar terang benderang tentang tuduhan saudara terhadap kami.
    Hormat saya

    Hisar Sihotang
    087770056694

  6. Semua pertanyaan anda sdh saya jawab tapi saya sangat berterima kasih diakhir komentar anda sudah menjelaskan bahwa anda adalah mengwakili yang terhormat Dewan Pers, tapi agar tidak menyita waktu kita berdebat disini dan akhirnya terjadi silang pendapat dimana anda secara langsung sdh menyatakan kami adalah media abal2, media asbun terindikasi media pemeras dll. Saya akan menghadap ke kantor yg anda sebutkan tapi mohon nama anda disebutkan disini agar saya waktu menghadap bisa bertemu anda. Saya dengan media abal2 saya akan berusaha membuktikan apa yang saya ucapkan dan saya harap juga anda harus bisa membuktikan segala ucapan anda serta hasil investigasi anda dilapangan sehingga bisa kita buktikan secara bersama dalam adu By data bukan sekedar omongan. Perlu saya juga beritahu media abal2 kami sdh 2 kali mendapat somasi lewat Dewan Pers dan kami selalu taati untuk hadir dan menjawab serta bersedia diklarifikasi, bahkan kami pun sudah meminta melalui Dewan Pers atas somasi salah satu pemberitaan kami agar menghadirkan pihak yang berkeberatan saling dihadapkan yg kami minta Dewan Pers memfasilitasi nya tp sdh hampir berjalan 2 bulan sampai saat ini surat kami tidak ada tanggapan, mungkin melalui pemberitaan kami yang anda kritisi ini menjadi waktu yang baik buat kita bersama untuk duduk bersama. Berkenan penjelasan dan permohonan saya diatas agar anda bersedia menyebutkan nama sebagaimana saya sdh memberikan identitas pribadi saya.

    Salam hormat saya untuk Dewan Pers.

    Hisar Sihotang
    087770056694

    1. Pertanyaan mana yang sudah anda jawab ? coba sebutkan.
      1.Kenapa saya bisa bilang asbun, karena anda menyebutkan nama vendor nya saja sudah ngaco tidak melalui verifikasi terlebih dahulu.
      2.Dari judul yang anda buat saja sudah ngawur dan tidak berdasar,apa sudah di cek dengan benar judul berita yang anda muat??
      3.saya tidak perlu nama dan contact anda tapi saya butuh no sertifikasi wartawan anda dan lembaga penguji anda ,apa sudah benar anda sebagai jurnalis terverifikasi.

  7. Terkait pertanyaan anda tentang vendor dan HMI yang akan mengambil langkah hukum saya persilahkan karena itu adalah hak semua warga negara, terkait vendor saya sdh dihubungi pihak kontraktor akan hadir ke redaksi abal2 kami dan pada intinya mereka menjelaskan siap memperbaiki kekurangan/kelalaian yg terjadi atau bahkan bersedia pembayaran dipotong oleh pemerintah atas kesalahan dan kelalaian tersebut. Tapi disini saya lihat justru anda yang keberatan serata berusaha membungkam kami.

    1. Nama vendornya saja sudah salah tapi bisa dihubungi .
      Kalau kebohongan itu pasti ditutupi dengan kebohongan yang lain.
      Kami tidak keberatan sama sekali disini. Tapi justru anda terlihat seperti menghidar dari semua pertanyaan kami,kenapa??

  8. Saya tidak sedikit pun menghindar dari anda bahkan kalau anda gentel saya tunggu besok dilokasi sekalian kita hadirkan pelaksana nya. Anda harus buktikan media kami memeras siapa seperti yang anda maksud. Permintaan kamis saja anda tidak bersedia menyebutkan nya bagaimana saya percaya anda yg sdh menyatakan bahwa proyek tersebut sdh sesuai kalau anda punya bukti tolong lampirkan disini agar pembaca yang lain juga mengetahui. Ngak usah anda mengancam-ancam kami. Hadir dilokasi untuk pembuktian saya angkat jempol buat anda. Mohon sebutkan nama anda agar saya menafsirkan anda secara negatif kalau nama anda saja tidak berani jujur bagaimana anda akan menjadi panutan?. Saya tidak akan pernah menghindar dari anda 24 jam anda saya tunggu dilokasi untuk pembuktian kalau anda tidak mau jujur saya anggap anda punya tujuan dan misi negatif perihal proyek ini.

  9. Berani turun kelapangan atau tidak bisa buktikan kalau anda sdh turun kelapangan? Kalau tidak andalah secara pribadi “PEMBOHONG” saya sarankan jangan anda membawa bawa Dewan Pers atau organisasi apa pun untuk membungkam serta meng intervensi kami, kalau ada keuntungan anda pribadi dalam proyek tersebut lebih baik anda diam

  10. Siapa anda? Kalau merasa bagian dari Dewan Pers kalau memang benar. Apakah tidak bisa menunjukan jatidiri Anda dengan membawa Perhimpunan Media Indonesia (PMI), Jadi kita bisa paham anda benar-benar dari media atau anda justru dapat kita duga seorang ‘pemain’ proyek?

    Jangan seperti “Lontong” tanpa Sayur…

  11. Lanjutkan aja bang persoalannya,jgn kena terpancing oleh mereka yg meminta bukti dilapangan karna apabila abang keluarkan bukti2 tersebut dgn cepat mereka memperbaikinya jd benar yg abang bilang suruh mereka turun kelapangan mumpung pekerjaan blm selesai dan sama2 membuktikan siapa yg bohong dan siapa pembohong

  12. silahkan anda turun kelapangan kalau anda Perhimpunan Media Indonesia. jangan beraninya dibalik komentar, ngomong-ngomong kok anda tau banget ya spesipikasi tentang betonisasi, dugaan apa ini.

  13. Cari informasi nya itu orang yang mengaku anggota DP Put, Zar biar kita seret dia ke lokasi proyek dan kalau ternyata dia gadungan biar jeburkan aja ke laut

Leave a Reply

Your email address will not be published.