banner 728x250

Reses II tahun 2019, Anggota Dewan Faisal, SE : Bank Dunia berikan 2 Triliun untuk Kota Bekasi

judul gambar

KOTA BEKASI, MEDIA TRANSPARANCY – Kegiatan Jaring Aspirasi Masyarakat (reses II) tahun 2019, Anggota Dewan yang merupakan sosok inspiratif Faisal, SE Daerah Pemilihan (Dapil) V yang meliputi wilayah Pondokgede dan Pondok Melati dilaksanakan bertempat dikantor Sekretariat RW 012, Jalan Delta Intan Komplek Uringin Permai Jatiwaringin, Pondokgede Kota Bekasi Jawa Barat pada, Minggu (10/11/2019).

Kegiatan Jaring Aspirasi Masyarakat (reses II) tahun 2019, Anggota Dewan yang merupakan sosok inspiratif Faisal, SE (ketiga dari kiri) Daerah Pemilihan (Dapil) V yang meliputi wilayah Pondokgede dan Pondok Melati dilaksanakan bertempat dikantor Sekretariat RW 012, Jalan Delta Intan Komplek Uringin Permai Jatiwaringin, Pondokgede Kota Bekasi Jawa Barat pada, Minggu (10/11).dok-istimewa

Seperti diketahui, Faisal, SE anak muda milenial dan fenomenal ini merupakan anggota DPRD Kota Bekasi ‘wajah baru’ sebagai anggota DPRD Kota Bekasi Komisi IV membidangi Kesejahteraan Rakyat, yang meliputi, Kesejahteraan Sosial; Agama; Pendidikan; Kesehatan; Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Kebudayaan; Kepemudaan dan Olah Raga (Pemuda dan Olah Raga); Ketenagakerjaan dan Transmigrasi; Pariwisata; Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; Transmigrasi (Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi); serta Perpustakaan.

judul gambar

Terpantau awak media kegiatan acara tersebut dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan kata sambutan pembuka yang disampaikan oleh ketua RW 012, H. Aling Syahrir, kemudian dilanjutkan sambutan oleh Abdul Muin selaku perwakilan Lurah Jaticempaka, Kecamatan Pondokgede.

Selanjutnya amanat sambutan yang disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Komisi IV Kota Bekasi Faisal, SE yang mengatakan bahwa lembar aspirasi yang dibagikan ada kutipan APBD 2020, selain lembaga-lembaga dan dinas-dinas masing-masing.

“Tantangan saya lembaran tersebut harus lebih banyak, karena itu merupakan dari anggota dewan sebelumnya.
Sedangkan untuk eksekusi pada tahun 2021. Program-program yang saya kumpulkan, nantinya per 1 Januari 2021 dipastikan sudah berjalan. Selain itu terkait program-program skala prioritas saya siap di undang,” tuturnya.

Dalam pemaparannya, saat ditanya terkait KS-NIK Faisal juga mengatakan bahwa sampai saat ini masih berjalan baik, dan tentunya masyarakat merasa bersyukur. “Sehingga seandainya anggaran ini semua ditingkatkan, tentunya membuat masyarakat lebih terjamin dalam mendapatkan pelayanan jaminan kesehatan lebih baik lagi,” terang Faisal.

“Proyeksi saya hal ini akan sangat baik, saya optimis. Apalagi pemerintah juga akan segera atau selalu melakukan pembenahan semua kebijakan-kebijakan terkait pelayanan (kesehatan) masyarakat, yang kurang-kurang akan disempurnakan,” jelasnya lagi.

Sementara terkait program K3, Faisal berencana mengandeng semua pihak berkompeten dan berkomitmen untuk menjaga lingkungan masing-masing. “Secara pribadi saya mau coba ajak masyarakat, mulai dari unsur RT/RW dan Karang Taruna untuk (hal ini) sebenarnya kebijakan ini sudah ada terkait K3, kita akan maksimalkan lagi, dengan membentuk polemik-polemik dan dinas-dinas terkait tentu kita akan ajak. Jadi slogan KE yang selama ini dijalankan, kita akan maksimalkan dengan bangun kesadaran masyarakat dari diri sendiri,” kata Faisal lagi.

“Sebenarnya kesadaran masyarakat yang jadi perhatian saya karena kita bisa membayangkan seandainya warga masyarakat ditiap-tiap rumah sadar dan peduli akan K3. Dengan membersihkan saluran sampah atau rumput liar didepan rumah masing-masing saja, selesai persoalannya. Nah untuk mengupayakan kesadaran itulah yang akhirnya kita buat program dan akan segera kita mulai melalui relawan-relawan nanti (dapat) memancing kepedulian, memancing perhatian sehingga akhirnya nanti, hal ini menjadi kepedulian bersama,” papar Faisal, S.

“Sebenarnya secara umum, pembangunan sudah cukup baik. Masyarakat yang ingin bertanya atau apatis terhadap ajuan selama ini dan akan ada bank Data yang akan menginventarisir persoalan-persoalan yang belum terselesaikan. Status kepastiannya sudah terjawab dengan memiliki kepastian hukum sudah terJawab sudah, bahwa 100 hari kerja Wali Kota Bekasi memang memiliki kepastian yang baik. Serta juga

Selain itu, Faisal juga mengungkapkan bahwa Indonesia akan mendapat dana hibah untuk Lingkungan dari bank Dunia senilai Rp 4 triliun. “Dana tersebut hanya untuk 3 Kota saja, yang nantinya akan diberikan kepada Aceh, Mataram dan Kota Bekasi. Untuk Kota Bekasi sendiri akan disalurkan untuk pembuatan Instalasi Pengelolaan Limbah domestik Terpusat (IPLT), senilai Rp 2 triliun,” kata Faisal.

Dan saat ditanya wartawan, Faisal njelaskan bahwa secara teknis yang ia ketahui bahwa proyek akan dipegang oleh pusat. “Secara teknis yang saya tau, itu memang program dari pusat yang didanai oleh Bank Dunia. Sedangkan untuk keterpilihan Kota Bekasi tidak terlepas dari perjuangan Wali Kota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi untuk mendapatkan perhatian dari pusat dan itu sudah tercapai,” tuturnya.

“Sehingga akhirnya kita mengajak masyarakat juga untuk mendo’akan agar PAD Kota Bekasi (akan) meningkat tajam pada tahun-tahun berikutnya,” papar Faisal

Selain itu dengan ditunjuknya Kota Bekasi sebagai penerima, salah satu dari tiga kota. Bahkan Kota Bekasi sendiri mendapatkan kuota terbesar, yakni Rp 2 Triliun tapi memang program pusat. “Segala sesuatu, seperti perencanaan, eksekusi sampai pemanfaatan itu semua ditangan Pusat,” ujar Faisal.

Masih kata Faisal, sejauh ini yang diketahuinya seperti itu. “Pemerintah Kota Bekasi cukup menyediakan lahan seperti yang tadi saya katakan. Dan ada tersebar di empat titik konsentrasi, diantaranya Bekasi Timur 2 titik, kalau tidak salah, daerah lainnya seperti Belasi Utara dan Bekasi Barat,” ulasnya.

Sementara itu, untuk wilayah Pondokgede sampai saat ini belum dialokasikan karena dapat dikategorikan belum berdampak. “Sampai detik ini belum, tapi karena ini merupakan pilot Project. Walaupun Pondokgede bukan bagian dari daerah berdampak, tapi tentu kita sangat antusias,” tegasnya.

Karena kan siapa tau, lanjut Faisal, pilot project ini sukses dan akhirnya ini akan menjadi Acuan Pemerintah Kota Bekasi untuk meratakan program-program yang sudah ada. “Dalam hal ini tentu kita wajib mendukung, saya bukan apa-apa, bukan orang hebat tentunya minta do’a dari masyarakat semua,” imbaunya.

Dalam kesempatan ini, hadir staf seksi Ekbang, Syamsumar yang mewakili Camat Pondokgede, Karya Sukmajaya yang menyampaikan permohonan ma’af karena camat Pondokgede tengah Rakor dengan Wali Kota Bekasi.

Sambutan juga disampaikan dari Lurah Jatiwaringin, Reward Aprial, kemudian dilanjutkan kata sambutan dari Ketua Forum RW Kecamatan Pondokgede, H. Masykur.

Dalam reses II tahun 2019, dilakukannya sesi tanya jawab kepada masyarakat, sebagai kegiatan akhir reses ditutup dengan membacaan do’a yang dibawakan dan dipimpin oleh seorang ustadz.[]

Penulis : Zarkasih
Editor  : Ahamd Z

 

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.