banner 728x250

RUU Terorisme Diminta Lebih Fokus Pada Tindakan Preventif

Foto : Wagub Jateng, Drs Heru Sudjatmoko MSi hadiri kunjungan kerja Pansus RUU Teroris di Balaikota Surakarta.
judul gambar

Surakarta, Mediatransparancy.com – Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs Heru Sudjatmoko MSi meminta penanganan terorisme dapat dilakukan sejak awal melalui langkah preventif. Sehingga, dapat menekan radikalisme yang berkembang di masyarakat.

“Apakah aparat baru bisa menangani pelaku teror ketika bom itu sudah meledak? Tentunya tidak demikian. Kita berharap penanganannya bisa dari awal. Sehingga tidak sampai ada bom meledak lagi,” katanya saat menerima kunjungan kerja (kunker) Tim Panitia Khusus (Pansus) RUU Terorisme di Pendapi Walikota Surakarta, Kamis (21/7).

judul gambar

Heru menilai aksi teror bom yang terjadi di Kota Surakarta beberapa waktu lalu sangat memrihatin karena berdampak sangat luas terhadap ekonomi, sosial, kemasyarakatan, dan pendidikan. Padahal wilayah itu merupakan kota kedua setelah Kota Semarang yang perekonomian masyarakatnya sangat menggeliat dengan beragam potensi di bidang pariwisata dan batik.

Dengan mengunjungi Kota Bengawan tersebut Tim Pansus RUU Teroris bisa mendapat masukan dari pihak-pihak yang berkompeten secara akademik dan juga empirik di lapangan. Sehingga UU yang dihasilkan pun lebih komprehensif dalam memerangi terorisme.

“Kita memahami juga, ternyata terorisme itu sudah mengglobal. Jadi kita menyambut dengan rasa gembira kedatangan tim pansus, supaya UU yang sekarang kita sebut UU Pemberantasan Terorisme bisa disempurnakan menjadi UU yang lebih komprehensif,” ujarnya.

Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi mengatakan terorisme merupakan ancaman negara. Sehingga dalam menangani dan menanggulanginya perlu sinergitas dari seluruh komponen yang ada. Penanganan terorisme yang paling efektif, menurutnya, tidak dengan menghancurkan atau mengecilkan kekuatan terorisme melainkan bagaimana menghilangkan kemauan untuk berpikir dan bertindak radikal.

“Kemauannya yang harus kita hilangkan. Kemauan secara berpikir dan bertindak radikal ini tentunya tidak cukup ditangani oleh polisi atau tentara saja,” tutur Jaswandi.

Penulis : Chris Muryat/rel

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.