banner 728x250

SAJADAH PANJANG UNTUK TMMD DI TANAH PERBATASAN

judul gambar

Penulis: Taufik

TMMD ke-99,  NUNUKAN – Anda mungkin masih ingat dengan syair diatas? Ya, itulah petikan lirik lagu “Sajadah Panjang” yang dipopulerkan oleh Bimbo di era 60an. Dan kembali dirilis ulang tahun 2017 ini oleh band ternama tanah air Noah dalam album religi mereka . Karya musikalisasi oleh Bimbo dan Noah bertajuk Sajadah Panjang sejatihnya adalah syair puisi dari Taufik Ismail.

judul gambar

Sajadah umumnya kita kenal sebagai alas untuk menunaikan shalat. Shalat sendiri merupakan ibadah dan amal saleh bagi yang mengerjakannya. Mungkin Taufik Ismail ingin menyampaikan, bahwa kehidupan manusia ibarat sajadah panjang. Sajadah telah terbentang sejak manusia dilahirkan hingga dijemput kematian, dihantar ke kuburan, dan sajadah pun ditutup.

Kehidupan seperti sajadah panjang yang terbentang. Kehidupan adalah tempat, ruang, dan wadah untuk beribadah. Tentu saja bukan ibadah dalam konotasi yang dipersempit seperti tafsiran sekulerisme. Ibadah bukan melulu shalat dan beri’tikaf dalam mesjid. Namun ibadah adalah menyesuaikan kehidupan dalam segenap aspeknya dengan tuntunan agama.

Lalu bagaimana dengan aktivitas duniawi aparat TNI atau POLRI yang juga bertugas melayani dan menjaga keamanan agar tercipta suasana yang aman, tenang, serta kondusif di wilayah perbatasan, pun, demi utuhnya wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jargon TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yakni TNI bersama Rakyat adalah sebuah nilai luhur yang bisa dimaknai sebagai bentuk akhlakul karimah( kepribadian baik ) atau sikap yang terbaik, seperti yang disyaratkan dalam sebuah riwayat Hadist ”Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia “. Disinilah implementasi dan peranan penyatuan tentara bersama rakyat yang dapat kita rasakan manfaatnya lewat aksi nyata yakni kegiatan Sasaran Fisik maupun Non Fisik TMMD.

Tentara Negara Indonesia (TNI) telah membuktikan dharma bakti dan pengabdian mereka kepada negara Indonesia dan rakyatnya, tugas tersebut didestruktifkan sebagai sebuah interupsi dalam syair diatas atau menjadi jedah dalam Ibadah Vertikal ( Hubungan kepada Allah ) dan melanjutkannya dengan Ibadah Horizontal (Hubungan kepada sesama manusia /sosial ).

Islam melihat Ikhtiar/bekerja untuk menjemput rejeki menjadi Ibadah, tentu tetap dalam tuntunan dan aturan agama ( syariat )sehingga perbuatan yang dilakukan oleh setiap orang seperti korupsi, memonopoli perdagangan, pelacur, provokatif, terorisme , radikalisme, pelanggaran hukum, anti toleransi, penyalahgunaan narkoba, memecah belah dan mengancam persatuan, dan perampok semua itu bukan tergolong pekerjaan yang bernilai ibadah, malah sebaliknya, ia merusak dan menambah dosa pelakunya .

Tentu apa pun pekerjaan dan profesi kita, dalam mencari rejeki, dan kesuksesan dunia bukan membuat kita lalai, lupa, dan alpa dari beribadah pada Maha Kuasa.

TMMD BELA NEGARA DI PERBATASAN

Dalam perspektif geopolitik, bela negara adalah konsep sentral yang sangat krusial. Suatu bangsa yang telah kehilangan negara, tanah, dan wilayahnya adalah bangsa yang kemudian akan hilang kebudayaan dan jati-dirinya sebagai sebuah entitas di muka bumi ini.

Bela Negara adalah state’s rights yang harusnya diprogramkan oleh setiap negara yang ingin terus bertahan. Untuk bisa bertahan, sebuah negara mestilah maju secara ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan dan merata dipahami oleh tiap-tiap jiwa rakyatnya. Jika program bela negara tidak terealisasi, bisa saja sebuah negara tersebut maju secara ekonomi, namun mundur secara akhlak, politik, sosial, dan budaya. Bisa saja sebuah negara maju secara teknologi dan militer, namun, mundur secara ideologi dan prinsip.

Bela Negara adalah sebuah kegiatan yang sangat perlu dipersiapkan jika bangsa Indonesia tidak mau kehilangan tanahnya jengkal demi jengkal. Bela Negara adalah program yang sangat urgen untuk dirumuskan agar rakyat Indonesia tidak digagahi oleh bangsa atau negara lain. Dalam geopolitik, ketahanan wilayah adalah modal politik yang paling penting untuk dipertahankan.
Operasi bakti TNI dalam tugas Bela Negara juga menjadi perintah Allah SWT dalam Firmannya QS. Al Baqarah :218  “Sesungguhnya orang-orang beriman dan orang-orang yang berhijrah, dan berjihad (di jalan Allah mereka itulah yang mengharapkan Rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang“.

Banyak hal bisa dilakukan demi terwujudnya Bela Negara yang tangguh dan kokoh. Misalnya dengan memanfaatkan potensi rakyat Indonesia yang saat ini sedang mendapatkan berkah bonus demografi, yang bisa dimanfaatkan sebagai energi dan spirit untuk Bela Negara di daerah perbatasan khususnya di Kabupaten Nunukan .

Peran TMMD dalam Bela Negara adalah wujud nyata operasi bakti TNI yang berkerjasama dengan Lintas Sektoral antara TNI, Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan serta komponen bangsa lainnya, yang dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan dalam rangka membantu meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah dan menciptakan katahanan wilayah yang tangguh.

Menapak langkah TMMD dalam Manunggal bersama Rakyat dan Membangun Desa

TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD ) di Wilayah Perbatasan ke-99 tahun anggaran 2017,  KODIM 0911 / Nunukan T di Desa Tabur Lestari dan Desa Srinanti Kecamatan Seimenggaris merupakan program terpadu lintas sektoral dalam rangka membantu pemerintah lingkup provinsi dan kabupaten guna mengakselerasi pembangunan, pemberdayaan masyarakat, peningkatkan ketahanan wilayah, mendinamisir rakyat pedesaan dalam membangun lingkungannya serta memantapkan kemanunggalan TNI bersama Rakyat.

Setiap tahun TMMD yang selalu diadakan yang tempatnya selalu berpindah-pindah, dari desa satu ke desa yang lain. Kegiatan ini mengedepankan kepentingan masyarakat dan juga implementasi kegiatan gotong-royong secara utuh. Di tahun 2017 ini, Kodim 0911/ Nunukan dengan kondisi wilayah Teritorial berada dalam perbatasan Republik Indonesia dan Malaysia ikut andil membantu pemerintah mewujudkan kesamaan visi dan misi menyejahterakan masyarakat lewat pembangunan baik bersifat Fisik maupun bersifat Non Fisik dalam rangka mewujudkan Ruang Juang, Alat Juang, dan Konsisi Juang yang tangguh dengan pendekatan persuasif, semangat gotong-royong, edukatif, kekeluargaan, dan persaudaraan serta meningkatnya partisipasi aktif masyarakat .

Melalui TMMD yang merupakan kegiatan lintas sektoral, bersama pemerintah daerah dan masyarakat, istilah tersebut sebenarnya pernah terkenal dengan sebutan tentara masuk desa, atau lebih tepatnya ABRI Masuk Desa (AMD) pada era 1980-an. Dan kini TMMD menjadi bagian penting dalam usaha dari wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat.

TNI akan membangun infrastruktur berupa pemeliharaan dan pembangunan badan jalan, semenisasi jalan, pembangunan lanjutan Lapangan Desa, Rehab Rumah Ibadah, Pembuatan Taman Baca dan Taman Wifi, juga akan memperbaiki sarana dan prasarana fasilitas umum seperti Puskesmas dan Musallah sesuai sasaran fisik yang diprogramkan dalam rencana aksi TMMD di tahun anggaran 2017.

Bersamaan dengan itu, Satuan Tugas (Satgas) TMMD juga melakukan pembangunan yang bersifat kegiatan non fisik seperti penyuluhan Bela Negara, pembekalan wawasan kebangsaaan, penyuluhan ekonomi dalam sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Satgas TMMD juga mengadakan penyuluhan hukum, pencegahan, pengedaran dan penyalagunaan narkoba, penyuluhan akan bahaya gerakan radikalisme, pemberantasan terorisme, penyitaan senjata api rakitan yang rawan disalagunakan, ceramah-ceramah agama dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu kepada warga sekitar, khususnya menyasar pada 2 desa, di Kabupaten Nunukan.
Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-99 di Desa Tabur Lestari dan Desa Srinanti , Kecamatan Seimanggaris dapat ditempuh 2 – 3 jam lewat jalur sungai dari pusat kota Nunukan. Kondisi ini memang menggambarkan perbatasan dengan segala keterbatasan dan ketertinggalannya. Mulai masalah sarana pendidikan yang serba minus, akses jalan rusak, ketersediaan air bersih yang jauh dari harapan juga SDM yang mayoritas petani sawit tidak terlalu memerhatikan, apalagi memusingkan pendidikan anak-anak mereka.

Mayoritas anak-anak sekolah hanya menempuh pendidikan formal hingga tingkat SMA/SMK sederajat saja, dengan pola pikir yang ditanamkan berorientasi pada dunia lapangan, bukan pendidikan berbasis kelas akademik atau sekolah, mereka dididik kerja untuk cari uang di kebun sawit. Fasilitas untuk belajar pun  sangat minim, dan kondisi ini semakin diperparah dengan musibah yang terjadi di SDN 004 Seimanggaris yang mengalami kebakaran sampai meluluhlantakkan semua fasilitas yang ada, akibatnya sekolah kian kekurangan dan kian memperpanjang rapor merah dunia pendidikan di desa ini.

Dengan adanya program TMMD tahun 2017 ini, menjadikan Seimanggaris sebagai sasaran pembangunan, warga desa pun sangat menyambut gembira dan antusias, ada secercah harapan yang tersemat, jiwa gotong-royong juga solidaritas warga Seimanggaris yang masih sangat lekat diyakini akan menjadi salah satu faktor keberhasilan untuk mensejahterakan warga perbatasan.

TMMD yang menyasar Seimanggaris diharapkan menghidupkan dan menggerakkan laju roda ekonomi masyarakat dan mendenyutkan kembali nadi pembangunan di Seimenggaris, perbaikan jalan akan berpengaruh besar bagi lalu lintas petani kebun sawit sebagai mata pencaharian utama masyarakat, sehingga perlahan geliat ekonomi akan bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik dan menyejahterakan warga desa setempat.

TMMD ke-99 digelar selama sebulan ke depan untuk desa pelosok Srinanti dan Tabur Lestari, Kecamatan Seimanggaris melibatkan sekitar 150 personel terdiri dari 70 anggota Kodim 0911/Nunukan, 30 anggota Yonif 614, anggota TNI AL, anggota TNI AU dari Lanud Tarakan, Polres, dan juga sejumlah SKPD di Kabupaten Nunukan. Anggaran TMMD berasal dari APBD setempat, dana hibah, maupun dari swadaya masyarakat.

Upacara pembukaan TNI TManunggal Membangun Desa (TMMD) ke-99 Witas tahun 2017/Kodim 0911/Nunukan di Kabupaten Nunukan dengan mengangkat tema “Dengan Semangat Kemanunggalan TNI dan Rakyat Kita Percepat Pembangunan di Daerah guna Menjaga Keutuhan NKRI”.

Dalam kesempatan tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan melalui sambutanya Wakil Bupati Kabupaten Nunukan, Ir Faridil Murad mewakili Bupati Kabupaten Nunukan sangat berharap agar semua program TMMD diwilayah perbatasan benar-benar bisa terealisasi dan dirasakan manfaatnya dan bisa dinikmati bersama.

Manunggal berarti menjadi satu dalam sikap dan tingkah laku, serta berpadu sehingga tidak terpisahkan satu dengan yang lain, sepenggal kalimat yang memiliki makna sangat berarti dalam kesatuan Tentara Negara Indonesia (TNI), dan tolok ukur atau indikator keberhasilan TMMD adalah meningkatnya semangat kegotong-royongan di tengah-tengah masyarakat. TMMD kita harapkan mampu membangun semangat gotong-royong, meningkatkan kepedulian sosial dan semangat kebersamaan, serta kepedulian sesama.

Ekspektasi dengan adanya kegiatan TMMD ke-99 Wiltas tahun 2017 ini adalah mampu mempercepat roda pembangunan yang selama ini terus digalakkan oleh pemerintah. Sebagaimana juga tertuang dalam NAWACITA Ke-3 Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo yaitu membangun Indonesia dari pinggiran untuk memperkuat daerah dan desa.

Keberadaan TMMD dengan mencoba menyebarkan semangat gotong-royong di tengah-tengah masyarakat mengingatkan kita pada kutipan QS.Al – Mu’minuun 57-61 “ …… Mereka itulah orang-orang yang selalu bersegera dan berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan-kebaikan” juga seperti yang diisyaratkan dalam QS. Al. Maidah 2 : “ Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa…”

Bahwa hidup adalah tempat kita membentangkan sajadah untuk beribadah pada-Nya hingga tiba saat kita menghadap kepada-Nya. TMMD telah menggelar Sajadah Panjangnya di perbatasan ini. Bertugas untuk beribadah. Menjadikan setiap keterbatasan di Desa Tabur Lestari dan Desa Srinanti sebagai ladang amal, tidak hanya untuk menjalankan tugas militer, tapi juga tugas egaliter, tidak hanya mencari nafkah tapi juga sebagai refleksi untuk mencari pahala/ amal.

Terus memberikan manfaat untuk sesama. Amalan dalam konotasi komprehensif. Menjalani kehidupan, mengerjakan tugas negara namun dengan tetap mengikuti tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

Selamat Bertugas TNI ku, Teruslah Manunggal Bersama Rakyat.

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.