KARAWANG, MediaTransparancy.com – Maraknya calo di Satpas Polres Karawang, Jawa Barat hingga kini masih menjadi PR Polda Jabar maupun Mabes Polri yang belum juga teratasi. Bagaimana tidak, hingga saat ini, Satpas Polres Karawang masih marak calo berkeliaran.
Untuk mendapatkan SIM, warga Karawang sebagai pemohon seperti “dipaksa” untuk berurusan dengan calo karena faktor waktu. Sebab, jika pemohon SIM memilih jalur sesuai yang sudah ditentukan, kegagalan atau tidak lolos adalah jawabannya.
Salah seorang calo yang sudah terbiasa mengurus SIM di Satpas Polres Karawang menyebut, bahwa mereka adalah jalan pintas dalam mengurus SIM.
“Jika menggunakan jalur biasa dengan cara mengiris sendiri sampai kiamat pun tidak lolos. Kalaupun lolos, satu diantara seribu,” ujarnya seraya meminta identitasnya dirahasiakan.
Dikatakannya, jasa para calo sangat dibutuhkan oleh para pemohon SIM.
“Mau tidak mau, dengan berbagai pertimbangan waktu karena pekerjaan dan lain hal, pemohon dengan terpaksa memilih jalur pintas (melalui calo) dengan konsekuensi mengeluarkan uang lebih banyak,” ungkapnya.
Salah seorang pemohon mengamini apa yang disampaikan sang calo. Dikatakannya, unttuk mendapatkan SIM yang paling mudah adalah melalui calo.
“Terkadang kita karena keterbatasan waktu dalam pekerjaan, dengan sangat terpaksa memilih jalur tercepat. Kalau melalui jalur biasa, mungkin tiga bulan tidak akan bisa lolos,” katanya memelas.
Menanggapi masih maraknya calo di Satpas Polres Karawang, Sekjen LSM Gerakan Cibta Indonesia (GRACIA), Hisar Sihotang menyebut, bahwa mereka (calo) memang dipelihara.
“Pertanyaan saya adalah, susahnya memberantas calo itu apa? Kalau seluruh pegawai di Satpas Polres Karawang tidak menerima mereka, apakah mereka bisa hidup? Kan tidak,” sebutnya.
Dikatakannya, oknum-oknum di Satpas Polres Karawang akan mendapatkan keuntungan besar dengan adanya calo.
“Para calo SIM itu memiliki peranan yang sangat besar untuk menambah kesejahteraan para oknum-oknum pegawai Satpas Polres Karawang, walaupun dari hasil melanggar aturan. Mereka mendapatkan bayaran dari para calo untuk menerbitkan SIM pemohon,” terangnya.
Ditambahkannya, untuk memberantas calo di Satpas Polres Karawang adalah pekerjaan yang sangat mudah.
“Sama sekali tidak susah, dan sangat mudah. Hanya kemauan. Pertanyaannya, Polres Karawang mau tidak para calo itu diberangus?” paparnya.
Untuk memberangus keberadaan calo di Satpas Polres Karawang, Hisar mendesak Polda Jabar maupun Kapolri untuk melakukan pembenahan dan perbaikan, serta evaluasi.
“Kapolda Jabar maupun Kapolri harus segera mengambil tindakan tegas. Lakukan pembenahan, perbaikan dan evaluasi menyeluruh,” sebutnya.
Penulis: Redaksi















