banner 728x250

Sebanyak 781 Capaja TNI-Polri terima pembekalan dari Danjen Akademi TNI dan Kalemdiklat Polri di Mabes TNI Cilangkap

judul gambar

JAKARTA, MEDIATRANSPARANCY – Sebanyak 781 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI-Polri tahun 2019 menerima pembekalan langsung dari Komandan Jenderal Akademi TNI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia dan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, Komjen Pol Arief Sulistyanto yang di gelar di GOR A Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (11/7/2019).

Komposisi jumlah Calon Perwira Remaja TNI dan Polri tahun 2019 yang akan dilantik oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo terdiri dari 259 Akademi Militer (244 putra, 15 putri), 117 Akademi Angkatan Laut (103 putra, 14 putri), 99 Akademi Angkatan Udara (90 putra, 9 putri), dan 306 Akademi Kepolisian (256 putra, 50 putri).

judul gambar

Dalam pembekalannya, Komandan Jenderal Akademi TNI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia, S.Sos mengingatkan kepada para Capaja, bahwa ini adalah langkah awal, maka jangan cepat berpuas diri, namun, seorang Capaja harus memiliki visi ke depannya.

“Saya ingin kalian semua jadi Jenderal, jadi Laksamana, Jadi Marsekal, jadi Jenderal Polisi. Kalian harus punya cita-cita tinggi. Kalau cuma ingin jadi Letda, Inpsektur Dua berarti ada yang salah ini di akademi,” kata Aan dalam pembekalannya.

Laksamana Madya TNI Aan Kurnia, menegaskan, para Capaja juga harus memiliki sikap pantang menyerah, sebab, seorang perwira tak ada yang cengeng, seorang perwira juga harus memiliki komitmen untuk maju, dan percaya atas kemampuan diri sendiri.

“Kalian itu masuk TNI-Polri dengan keadaan yang normal tidak ada yang bodoh. Saya tidak percaya kalau ada yang bodoh. Yang ada hanya malas. IQ standar perwira 115 ke sana. Enggak ada kan yang di bawah 90?,” tuturnya.

“Kalau ada mungkin nyogok itu masuknya. Saya minta percaya dirilah dan jadilah pemimpin yang hebat,” ujarnya.

Dia menekankan, seorang Capaja harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Capaja harus bersiap dengan situasi dinamis, jangan hanya cukup dapat ilmu di Akademi saja.

Capaja ini, menurut Aan, juga merupakan aset terpenting bagi TNI-Polri, maka dari itu harus menjadi sosok pemimpin yang hebat. Sebab, lanjutnya, tanpa sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, sehebat apa pun alutsista yang dimiliki tidak akan berdampak besar.

“Kalau kalian pemimpin yang tidak hebat, sebaik apa pun pasukan nanti, pasti akan rusak dan menjadi biasa saja,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, yang terpenting adalah apabila telah menjadi sosok hebat nanti, jangan kufur tetapi harus terus bersyukur kepada Tuhan, Allah SWT.

“Kedua, ingat orangtua dan sosok yang berjasa dalam hidup. Yang terakhir yang tak kalah penting adalah perwira tidak boleh berkhianat terhadap institusi dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegasnya.

“Jika kalian nanti sudah dilantik, saya enggak mau nanti kalian jadi pengkhianat. Jangan sekali-kali kalian mengkhianati sumpah kalian. Pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Wajib TNI, Tri Brata, Catur Prasetya,” tandasnya.

Sementara itu, Kalemdiklat Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto berpesan, seorang perwira harus dapat berinovasi dan menciptakan hal-hal yang baru. Dengan begitu, perwira tidak ketinggalan perkembangan zaman.

“Capaja harus kaya akan ide dan harus mampu untuk berimprovisasi. Harus jeli melihat celah dan melakukan inovasi,” kata Arief.

Editor: ES265

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.