banner 728x250

Sejarah dan Asal Usul Nama Senayan

tonggak sejarah Olah Raga Indonesia
judul gambar

Jakarta, Mediatransparancy.com – Pada zaman sekarang anak-anak di Ibu kota Jakarta sudah merasa disingkirkan mengenai pembelajaran sejarah dalam dunia pendidikan baik dari tingka sekolah dasar hingga sekolah menengah tingkat atas. Oleh sebab itu redaksi mediatransparancy.com akan memberikan sedikitt pengetahuan mengenai sejarah yang ada di Indonesia sepertti saat ini mengenai asal usul nama Gelora Senayan atau kini disebut Gelora Bung Karno (GBK).

judul gambar

Gelora Senayan atau kini disebut Gelora Bung Karno (GBK), menyimpan se gudang sejarah. Utamanya terkait dengan asal usul namanya. Nama Senayan sendiri muncul sejak zaman kolonial Inggris pada tahun 1808 silam.

Banyak cerita yang menyertai nama Senayan dari zaman ke zaman. Salah satunya disebutkan bahwa nama Senayan sebenarnya bukanlah lahir dari pemberian nama gelanggang olahraga tersebut, melainkan cerita mengenai asal usul nama daerah yang ada jauh sebelum gelanggang olahraga Senayan itu dibangun.

 

Dari cerita yang berkembang di masyarakat, nama Senayan lahir sejak bangsa Inggris datang ke Indonesia tahun 1808. Dulu kawasan itu merupakan padang rumput yang luas. Tentara Inggris menggunakannya untuk melakukan olahraga berkuda atau Polo. Sedangkan orang Betawi menyebut gelanggang olahraga ini sebagai Senenan. Karena kebiasaan, maka orang sekitar menyebutnya Senayan.

Cerita lainnya adalah nama kawasan Senayan berasal dari Wangsanayan, yang artinya adalah tempat tinggal seorang warga keturunan Bali yang bernama Wangsanaya. Namun sejak Wangsanaya meninggal dunia, orang Betawi di kawasan Palmerah dan Rawabelong yang notabene penduduk asli daerah itu, menyebutnya dengan sebutan Senayan.

Sejatinya, nama sebuah stadion kebanggaan warga Jakarta yang termegah di Indonesia ini tak dapat dipisahkan dari nama Senayan. Meski Senayan merupakan nama sebuah kelurahan, namun kalah pamor dengan stadion utama yang belakangan telah diganti pemerintah menjadi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

“Orang Jakarta atau daerah sering menyebut nama Senayan untuk menunjukkan sebuah Stadion Sepakbola, Gelora Bung Karno. Kalau ditanya, pasti jawabnya, gue mau ngeliat bola di Senayan,” kata Ujang (52), salah satu warga yang sudah tinggal di kawasan sekitar Senayan sejak tahun 1965 ini.

Stadion Gelora Bung Karno dibangun pada tahun 1958 di kawasan Kelurahan Gelora, Tanahabang, Jakarta Pusat dengan nama awal Gelora Senayan. Pembangunan Gelora Senayan dilakukan atas ide Presiden RI pertama, Ir Soekarno. Pembangunan ini dilakukan untuk membuktikan kebesaran RI yang dapat membuat stadion sepakbola berskala internatsonal, bahkan terluas di Asia.

Gelora Senayan memiliki fasilitas stadion renang, stadion tenis, stadion madya, stadion bulu tangkis, serta stadion utama sepakbola yang berkapasitas 100 ribu penonton. Karena kelengkapan fasilitas dan ukurannya yang besar, Gelora Senayan diklaim sebagai stadion terbesar di Asia pada zamannya. “Tahun 1960-an sejak dibangun, stadion ini jadi stadion terbesar di asia,” jelas Ujang.

Awal mula difungsikannya Gelora Senayan ini adalah saat diadakan pesta olahraga Games of the New Emerging Forces pada tahun 1963. Saat itu Jakarta menjadi tuan rumah pesta olahraga akbar tersebut. Atlet perwakilan negara-negara tetangga hadir di stadion ini. Di sinilah masyarakat Indonesia pertama kalinya dapat menunjukkan kebanggaannya memiliki stadion terbesar di Asia.

Sejak itu pula, Gelora Senayan makin ramai dipadati pengunjung. Apalagi di sekelilingnya mulai dibangun berbagai gedung bertingkat. Seperti Taman Ria Senayan yang dibangun pada tahun 1970 hingga 1980-an dan menjadi tempat tongkrongan favorit muda-mudi saat itu. “Bukan anak Jakarta kalau nggak nongkrong di sini (Taman Ria),” kenang Ujang.

Sebutan Gelanggang Olahraga Bung Karno mulai melekat di masyarakat pada tahun 1962. Sebeb sejak itu, pengelolaan kompleks olahraga ini diserahkan kepada Yayasan Gelora Bung Karno. Hingga pada tahun 1966, krisis kepercayaan menerpa bangsa Indonesia dan pemerintahan Presiden Soekarno akhirnya digulingkan. Sejak itulah nama Gelora Bung Karno berganti menjadi Gelanggang Olahraga Senayan (GOS).

Namun ketika reformasi atau turunnya rezim Soeharto, tepatnya saat pemerintahan dipimpin oleh Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, nama Gelanggang Olahraga Senayan diganti kembali menjadi Gelora Bung Karno. Nama Gelora Bung Karno hingga saat ini masih digunakan. Beberapa event olahraga tingkat nasional maupun international diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno.

aTetapi saat ini Stadion Gelora Bung Karno (GBK) sedang di lakukan renovasi untuk persiapan Asian Games pada tahun 2018 mendatang, sehingga stadion GBK hingga saat ini belum bisa di gunakan kegiatan apapun.

Redaksi

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.