banner 728x250

Sekda Tekankan Sinergitas Program Guna Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak

Foto : Sekretaris Daerah Provinsi Jambi H.Ridham Priskap, SH, MH, MM (Kanan).
judul gambar

Jambi, Mediatransparancy.com – Sekretaris Daerah Provinsi Jambi H.Ridham Priskap, SH, MH, MM menekankan pentingnya sinergitas program dari para pemangku kepentingan guna menekan angka kematian ibu dan anak di Provinsi Jambi. Pernyataan ini disampaikannya dalam rapat bersama Kementrian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan dengan tema identifikasi dan iventarisasi data/persoalan, analisis penyelesaian kesehatan ibu dan anak, Jumat (20/5) bertempat di ruang utama kantor Gubernur Jambi. Hadir pada kesempatan ini Deputi dari Kementrian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Perwakilan dokter anak Provinsi Jambi, BKKBN, perwakilan dari Kantor Wilayah Agama, dan organisasi wanita.

Dalam pertemuan ini Sekda menyampaikan bahwa walaupun angka kematian ibu dan anak di Provinsi Jambi menunjukkan angka di bawah nasional, bukan berarti pemerintah sudah berhasil untuk mengatasi kematian ibu dan anak. Tetapi hal ini menunjukkan bahwa pemerintah harus terus berupaya dan berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak.

judul gambar

Sekda berbagi pengalamannya ketika berada di Kabupaten Tebo dimana para penduduk di sekitarnya lebih mempercayai dukun beranak untuk menolong proses persalinan.”Di daerah pelosok masih banyak yang menggunakan dukun untuk menolong persalinan, maka saya ketika di Kabupaten Tebo mengkhusukan dua kelas di Tebo yang bekerjasama dengan sekolah kesehatan untuk membiayai mereka yang asli Tebo untuk menuntut ilmu sebagai bidan dengan menggunakan APBD, hal ini dilakukan agar di Provinsi Jambi tercukupi tenaga kesehatannya”ujarnya.

Ditekankan Sekda bahwa perlu upaya bersama dari semua pihak untuk menyusun langkah strategis yang dibuat bersama dan diimplementasikan bersama pula agar kesehatan ibu dan anak sampai di tingkat pedesaan mendapatkan perhatian dan pelayanan yang maksimal. “ Kita harus melakukan bukan saja promotif tetapi juga preventif yang dilakukan secara terpadu, kita hidupkan kembali Posyandu, karena selama ini redup, padahal inilah yang mampu menjangkau sampai ke desa-desa”katanya.

Dilanjutkan Sekda bahwa setelah hampir 71 tahun Indonesia merdeka masih membelenggu di saat negara lain telah berbicara tentang digital Indonesia masih berjuang untuk mengatasi banyak sekali masalah sosial. “Tugas kita pemerintah untuk menyediakan aksesbilitas masyarakat terhadap fasilitas kesehatan dan juga pelayanan, tidak ketinggalan kita juga memiliki tugas untuk mengedukasi masyarakat kita,kita harus melakukan penguatan di semua lini kesehatan, demi masyarakat kita”ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi mengatakan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi di Provinsi Jambi yaitu akses kesehatan yang belum ada di semua desa termasuk bidan, sarana dan prasarana persalinan, pelayanan terahadap kesehatan yang masih kurang, kualitas pelayanan yang juga belum maksimal. “Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan yaitu pemberdayaan masyarakat, karena masih banyak kehamilan yang tidak terencana dengan baik termasuk pembiayaan, hal lain juga masih ada masyarakat yang lebih memilih melahirkan dengan dukun tidak dengan tenaga kesehatan,meningkatkan partisipasi masyarakat, pendidikan dan pengetahuan tentang kelahiran, peningkatan kepedulian masyarakat terhadap ibu hamil harus ditingkatkan”ujarnya.

Sedangkan pada kelahiran yang menyebabkan kematian ibu adalah pendarahan, hipertensi, stroke, gangguan metabolik. Sedangkan kematian untuk bayi disebabkan oleh berat badan lahir rendah, asfiksi sepsis dan kelainan bawaan, sedangkan penyakit pneumonia masih menjadi penyebab kematian bagi anak.

Penulis : Lia Riyan/Rel
Editor : Novita

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.