SAMOSIR, MEDIA TRANSPARANCY – Pembangunan Alur Tano Ponggol di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara yang sudah retak padahal baru seumur jagung mengundang reaksi berbagai pihak.
Retaknya sheet pile Alur Tano Ponggol disinyalir terjadi akibat ketidakprofesionalan kontraktor dalam bekerja, sehingga diduga tidak bekerja berdasa spek yang sudah ada.
Ketua Umum Graceindo, Hisar Sihotang yang dimintai komentarnya terkait retaknya sheet pile Alur Tano Ponggol menyebutkan, bahwa pekerjaan kurang profesional.
“Proyek tersebut menggunakan anggaran yang cukup besar dan sudah dirancang dan direncanakan dengan matang jauh-jauh hari. Jadi, jika pekerjaan dilaksanakan sesuai aturan yang ada dan diawasi secara baik dan profesional, pekerjaan pasti akan baik,” ungkapnya.
Dikatakan Hisar, pihaknya menduga, bahwa pemasangan tiang pancang Alur Tano Ponggol dipertanyakan.
“Terjadinya keretakan sheet pile Alur Tano Ponggol diduga akibat pergerakan tanah. Hal tersebut terjadi akibat berbagai faktor. Pertama, pemasangan tiang pancang tidak benar. Kedua, material pembuatan sheet pile tidak benar, sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan,” tuturnya.
Sementara itu, Humas SDA Kementeria PUPR, Ade Setyadharma yang dimintai komentarnya terkait kasus retaknya sheet pile Alur Tano Ponggol meminta permasalahan ini disampaikan lewat PPID PUPR.
“Selamat siang pak. Silahkan saja permohonan informasi tersebut bisa disampaikan melalui PPID PUPR, agar tercatat dan terdokeumentasi,” paparnya.
Sesditjen SDA Kementerian PUPR, Roga yang dimintai komentarnya berjanji akan melakukan penyelidikan. “Kita akan selidiki,” ujarnya singkat
Hisar meminta Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono melakukan penelitian dan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut.
“Menteri harus lakukan penelitian secara menyeluruh terhadap kegiatan tersebut dan memindak pemborong, serta evaluasi PPK dan pengawas,” pintanya. @s/red