banner 728x250

UANG DPRD KOTA BEKASI SENILAI RP 270 JUTA DIRAMPOK, KETERANGAN KORBAN PERLU DIUJI

Foto: Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Bekasi Utara tempat pelaporan kasus perampokan uang DPRD Kota Bekasi senilai Rp 270 juta
judul gambar

KOTA BEKASI, MEDIATRANSPARANCY.COM – Pada intinya orang itu (korban) datang kesini (Mapolsek) pagi-pagi jam enam lewat, katanya dia habis dirampok saat membawa uang depan kuburan. Sekarang bayangkan depan pemakaman (kuburan China) tersebut pada suasananya kaya apa sih jam setengah lima, 24 jam ramai itu.

Demikian yang dikatakan Kapolsek Bekasi Utara, Kompol Suroto, SH ketika menjawab pertanyaan wartawan terkait kasus perampokan uang diduga senilai Rp 270 juta yang menimpa pegawai Tenaga Kerja Kontrak (TKK) Dewan Pertimbangan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi diruang kerjanya pada, Senin (19/06/17) siang.

judul gambar

Suroto juga menuturkan korban ketika ditanya pihak kepolisian katanya dibacok dari belakang. “Terus kamu diapain, katanya dibadik, dibacok pakai golok dari belakang. Kamu pakai helm bekasmu ada ngak? bekasnya ngak ada, jatuhnya ngak ada yang tau. Loh disitu ramai kok ngak ada yang tahu, hal ini kan perlu kita uji semua dan akan terus kita telusuri kebenarannya,” tutur Suroto kepada transparancy.com.

Dan Kapolsek Bekasi Utara juga membenarkan adanya pelaporan yang dilakukan korban. “Kita tidak ada diskriminasi, siapa pun melakukan pelaporan terkait dengan kejadian tindakan kejahatan maka kita selalu terima dengan baik,” kata Kompol Suroto.

Kasus perampokan uang Negara ini telah menjadi polemik, antara Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji dengan Sekretaris Dewan, (Sekwan) DPRD Kota Bekasi, Junaedi. Berawal dari protes anggota dewan yang beberapa waktu lalu saat mengadakan kunjungan kerja di daerah dan merasa  tidak mendapatkan perhatian dari Sekretaris Dewan (Sekwan) yang diduga ditelantarkan.

Terkait hal itu terkuaklah sebuah musibah yang dikatakan sebagai upaya perampokan. Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Bekasi Utara kisaran pemakaman warga keturunan (kuburan China) yang TKP kejadian jika ditelusuri suasana selalu ramai dari mobilisasi warga.

Selanjutnya pelaporan korban tentunya ditindaklanjuti dengan uji kebenaran. Berdasarkan keterangan yang dihimpun uang tersebut diambil dari bank BJB sehari sebelumnya di Jalan Ir. Juanda Bekasi Timur lantas sempat dirinya ke Babelan kemudian alibi korban bawa uang sebesar Rp 270 juta ke arah Bekasi Utara kemudian berbalik lagi ke Babelan.

“Nah, disini timbul keanehan apa iya logikanya uang ratusan juta dibawa-bawa mondar-mandir kemana-mana, ya kita ujilah kebenaran korban sambil ditelusuri kronologisnya,” papar Kompol Suroto.

Kejanggalan demi kejanggalan telah tampak dari kejadian ini, termasuk ketika korban terjatuh daat perampokan terjadi, ternyata saat ditelusuri bekas jatuhnya tak nampak. Bahkan selanjutnya Kapolsek Bekasi Utara juga mempersilakan untuk melakukan cross-cek juga ke pihak Sekwan DPRD Kota Bekasi. “Cobalah  konfirmasi ini sampaikan juga ke Sekwan Junaedi supaya tidak terjadi  miss-communication terkait alibi pelapor,” tandasnya.

 
 AHMAD ZARKASIH 
judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.