banner 728x250

Vandiko Gultom Pemuda Batak Yang Bersahaja

Vandiko Timotius Gultom, Bupati Samosir.
judul gambar

SAMOSIR – Bicara tentang Samosir tentu tak lekang dari objek wisata dan danau Tobanya. Selain  keindahan alamnya, Samosir juga dikenal sebagai titik nol peradaban batak. Nama Samosir semakin terkenal setelah dijadikan menjadi salah satu kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) oleh presiden, Jokowidodo. Selain itu, Samosir juga dikenal karena putra-putri asal daerah ini sudah banyak yang sukses di perantauan. Baik bidang bisnis, kepegawaian maupun karier politik. Kesuksesan tidak membuat mereka lupa akan kampung halaman, walau sebahagian ada yang tak peduli sama sekali. Ada juga yang berhasil menimba ilmu pendidikan diperantauan dan ingin diterapkanya untuk membangun kampung halamanya. Hal itu memang sangat jarang, namun itu ada di Samosir saat ini dilakukan oleh pemuda Milenial bernama Vandiko Timotius Gultom.

Awalnya, nama Vandiko belum dikenal banyak orang, bahkan didunia maya, mungkin juga tak pernah disebut dalam berita media. Saat pertama ia muncul di Samosir, orang mengira ia hanya sebagai anak muda biasa  polos yang tak ada bedanya dengan pemuda yang lain. Memang ia,  Vandiko hanya anak muda biasa  sama seperti pemuda yang lain. Tak ada yang istimewa, Ia hanya seorang anak yang tekun beribadah, tunduk pada nasehat orangtuanya, dan taat ajaran agama.

judul gambar

Mengenal lebih dalam lagi tentang sosok millenial ini. Vandiko Timotius Gultom adalah pria kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 16 Februari 1992, dari pasangan Ober Gultom dan Junita Panjaitan. Ayahnya, Ober Gultom adalah seorang pensiunan pejabat tinggi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan. Vandiko merupakan anak kedua dari lima bersaudara dalam keluarga. Ia memiliki tiga orang adik perempuan bernama Ersya Gultom, Diva Gultom, dan Pitta Gultom, serta seorang kakak laki-laki bernama Andrew Gultom.

Dari berbagai sumber yang beredar tentang profil Vandiko Timotius Gultom. Vandiko menempuh pendidikan Sekolah Dasar di Santa Maria di Kotawaringin Barat pada Tahun 1998, Kalimantan. Ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Katolik Santo Paulus di Palangkaraya pada tahun 2004 dan Sekolah Menengah Atas Santo Thomas di Medan pada tahun 2007. Lulus dari SMA, Vandiko merantau ke Pulau Jawa dan menempuh studi Teknik Sipil di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada tahun 2010. Tahun 2016, ia menerima gelar Sarjana Teknik dari institut tersebut.

Secara kebetulan, atau sengaja, atau mungkin memang sudah berjodoh kalau  Vandiko akan jadi bupati Samosir. Ternyata, gelar Sarjana Teknik yang diterima Vandiko dengan skripsi yang berjudul “Studi Kelayakan Perubahan Status Jalan Provinsi Menjadi Jalan Nasional Dengan Hirarki Arteri Primer Di Tinjau Dari Segi Ekonomi Pada Ruas Jalan Tele – Pangururan Kabupaten Samosir”. Sesuatu yang patut diapresiasi.

Melihat usianya yang masih sangat muda dengan tidak kewalahan masalah biaya, dimana saat ini ia harusnya menikmati masa lajangnya dengan teman-temanya, pacaran, bersenang-senang, jalan-jalan kemana-mana dan masih banyak lagi, sebagaimana dilakukan teman seusianya yang lain. Namun itu tidak dilakukanya. Bukan tak bisa ia menyenangkan diri untuk melewati masa mudanya dengan harta kekayaan yang dimiliki orangtuanya. Itulah uniknya pemuda yang satu ini, ia memutuskan untuk datang ke kampung halaman orangtuanya Samosir. Ia terpanggil melihat tanah kelahiran  nenek moyangnya  masih sangat tertinggal dibanding dengan daerah lain. Dengan dukungan penuh oleh kedua orangtuanya, Vandiko memutuskan ikut bertarung dalam politik Pilkada Samosir.

Kini Vandiko Timotius Gultom adalah seorang politikus muda yang  menjabat sebagai Bupati Samosir sejak 26 April 2021. Vandiko terpilih sebagai Bupati Samosir dan Martua Sitanggang sebagai wakil bupati  periode 2021-2024 melalui pemilihan kepala daerah Samosir Tahun 2020. Ia mengalahkan calon petahana Rapidin Simbolon-Juang Sinaga dan calon independen Marhulae Simbolon-Guntur Sinaga.

Sebelum mencalonkan diri sebagai calon bupati Samosir, Vandiko bekerja sebagai pegawai honorer di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Vandiko dikenal orang yang ramah santun dan rajin beribadah.

Jauh sebelum mempromosikan diri akan terjun kedunia politik di Samosir. Pada masa pandemi Covid-19, Generasi milenial ini sudah memberikan bantuan kepada ribuan masyarakat Samosir. Bantuanya diberikan berupa bahan sembako, dimana pada saat itu masyarakat sangat membutuhkanya.

Kala itu beredar isu di masyarakat, bahwa Vandiko Gultom akan disandingkan dengan ketua umum toga Sinaga (PPTSB) Mangihut Sinaga, sehingga di medsos sempat viral disebut-sebut ‘MAVAN’ yang artinya Mangihut-Vandiko, tapi itu gagal. Tak lama setelah itu, sempat juga terpajang beberapa baliho yang bertuliskan ‘VARAU’ yang artinya Vandiko-Raun, namun itu juga gagal.

Setelah menjalani berbagai proses dinamika politik, akhirnya Vandiko memutuskan untuk meminang Martua Sitanggang sebagai pasanganya. Merekapun melakukan sosilaisasi untuk memperkenalkan diri ke desa-desa yang ada di Kabupaten Samosir, akhirnya Vandiko Timotius Gultom dan Martua Sitanggangg, resmi mendaftar sebagai calon bupati dan wakil bupati Samosir ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samosir. Pasangan Vandiko Gultom dan Martua Sitanggang disingkat dengan ‘VANTAS’ dengan Tag line “PRO PERUBAHAN”.  Mereka diusung oleh enam partai yang memiliki kursi di DPRD, yakni; partai Nasdem, PKB, Golkar, Demokrat, Gerindra, dan partai Hanura. Pasangan Vantas juga didukung oleh tiga partai yang tidak memiliki kursi di DPRD Samosir, yakni; partai PAN, Garuda, dan partai Perindo.

Pasangan Vandiko berhadapan dengan kandidat petahana Rapidin Simbolon yang maju dengan dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Laksamana Pertama (Purn) Marhuale Simbolon, yang maju sebagai calon perseorangan.

Pemilu diadakan pada 9 Desember 2020 di hari yang sama bersamaan dengan Pilkada Serentak yang digelar diseluruh Indonesia 2020. Alhasil, setelah penghitungan surat suara selesai, Pasangan Vandiko-Martua berhasil sebagai pemenang suara terbanyak.

Walau pilkada Samosir sempat bergejolak sampai ke Mahkamah Konstitusi (MK) atas tuduhan ‘money politic’ yang disebut ‘togu togu ro’ (TTR), namun hal itu tidak dapat dibuktikan di persidangan. Hingga akhirnya  Pasangan Vantas dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Samosir periode 2021-2024.

Taklama setelah Vandiko Gultom menjabat sebagai bupati, tak ada dendam antar sesama kontestan pilkada, “layaknya Presiden Jokowi angkat lawan politiknya Prabowo jadi Mentri’ Vandiko Gultom mengangkat lawan politiknya Marhuale Simbolon sebagai Tim Bupati Untuk Percepatan Pembangunan (TBPP) bersama dengan mantan bupati Samosir dua periode Mangindar Simbolon, Phalatua Simbolon, Benediktus Gultom, dan Charles Sitindaon. Menyusul belakangan ini diangkat dua orang lagi TBPP, yakni; Raun Sitanggang dan Pirma Simbolon. Dengan tujuan, untuk mempercepat tercapainya visi dan misi bupati dan wakil bupati, mengingat bahwa masa kerjanya hanya kurang lebih 3,5 (tiga setengah) tahun.

Banyak yang berpikir, apa yang akan bisa dilakukan pemuda millenial itu setelah dilantik sebagai bupati Samosir, karena Vandiko dinilai masih belum berpengalaman. Hingga saat ini sudah jalan dua tahun menjabat, Vandiko tak jarang menerima bullian dan tudingan-tudingan miring, bahkan ada juga yang menyebutnya ‘Sipumpe’. Tapi hal itu sama sekali tidak ditanggapinya serius, ia lebih memilih fokus terhadap apa yang bisa dikerjakanya untuk Samosir. Vandiko yakin dengan nasihat yang diberikan ayahnya, karena ayahnya sudah cukup berpengalaman dalam birokrasi, sehingga tidak diragukan lagi.

Memang tidak semua program yang dijanjikanya pada saat berkampanye dapat terealisasi, berhubung karena saat ini negara dalam situasi pemulihan ekonomi akibat dampak Covid-19. Namun tidak sedikit juga janji kampanyenya yang tertuang dalam 10 program unggulanya sudah tercapai dan ada yang sedang dalam tahap proses.

Banyak program pembangunan yang telah dirasakan masyarakat dan yang sedang dalam prodes setelah pasangan Vantas sebagai pemimpin Samosir, diantaranya; Jalan bypass Pangururan, Long bech Pangururan dan Onanrunggu, 45 desa wisata, Sirtunisasi sepanjang 1280 km jalan baru, Pertanian terpadu 2650 ha, Pangula nature, Pembuatan mandiri pupuk organik, pemberian pupuk dan bibit gratis pada kelompok tani secara bertahap, Beasiswa berprestasi, program Bunga desa (bupati ngantor di desa), Revitalisasi kota pangururan, Peningkatan harian janji raja, penghijauan 600 ha, dan masih banyak lagi.

Vandiko memang terlihat baik dan ramah, namun dibalik itu, ternyata ia juga bisa menjadi orang yang tegas. Hal itu dilihat pada saat ia langsung turun ke lokasi perjudian jenis ‘tembak ikan’, ia meminta dengan tegas supaya aparat penegak hukum memberantas perjudian di wilayah kekuasaanya.

Bukan itu saja, Vandiko berani turun langsung ke lokasi tempat hiburan malam yang masih beroperasi pada masa pandemi covid-19. Ia bersama rombongan petugas rajia gabungan, membubarkan club malam yang sedang beroperasi untuk mencegah penularan covid-19.

Soal urusan kerja, Vandiko juga tidak toleran terhadap kinerja pegawai yang kurang bagus. Ia bahkan tidak segan-segan marah saat anak buahnya  tidak becus bekerja. Karena ia sendiri harus mengesampingkan kebutuhan pribadi dimasa mudanya demi mengedepankan tugas negara yang diembanya.

Akan tetapi, disamping kepemimpinanya sebagai bupati, sikapnya terhadap masyarat tidak berubah sejak awal dia bertemu dengan warga. Vandiko dikenal sangat akrab dengan masyarakat, apalagi terhadap orangtua, kaum ibu-ibu, dan anak-anak. Setiap kali Vandiko berkunjung ke satu desa, Ia selalu dikerumuni masyarakat dan berphoto bersama. Tak segan-segan, masayarakat langsung menyampaikan keluhanya kepada Vandiko. Tak jarang, karena Vandiko yang masih berstatus lajang dijadikan sebagai bahan candaan, membuat suasana jadi ceria.

Saat ini kembali beredar isu di tengah mayarakat, bahwa Vandiko  akan melanjutkan karier politiknya ke tingkat provinsi Sumut. Ada yang bilang, ia akan mencalonkan diri sebagai Sumut ll, namun belum pasti siapa calon Sumut l yang akan menggandenganya di pilgub mendatang. Ada juga yang mengatakan Vandiko akan lanjut mencalonkam diri sebagai calon bupati Samosir ke dua kalinya. Namun hingga saat ini, Vandiko belum memberikan tanggapan atas isu-isu itu.

Kehadiran Vandiko di Samosir berhasil mengubah paradigma-paradigma lama yang masih tertanam di pikiran masyarakat Samosir selama ini yang menyebutkan bahwasyanya “anak muda tidak layak jadi pemimpin” atau belum layak terjun ke dunia politik. Namun Vandiko menanamkan paradigma baru bahwasanya “Sudah waktunya anak muda jadi pemimpin” atau terjun ke dunia politik”. Sebagaimana  dalam dunia politik tingkat nasional juga sudah banyak pemuda yang terjun kedunia politik dan berhasil menjadi seorang pemimpin.

Vandiko Timotius Gultom yang dulu tidak dikenal banyak orang, kini Ia dikenal sampai tingkat kalangan pejabat tinggi. Apalagi sejak dijadikanya Samosir menjadi KSPN, Vandiko kini lebih sering bertemu dengan pejabat-pejabat ditingkat nasional untuk program pembangunan Samosir.

Satu hal yang unik tentang kepribadian Vandiko Timotius Gultom, ia memang tidak terlihat dekat dan akrab dengan pejabat tinggi dan orang-orang terkemuka. Namun pemuda milenial ini sangat dekat dengan warga yang ditemuinya dikampung sana, ia begitu akrab dengan orangtua, ibu-ibu dan anak-anak. Duduk di atas tanah tanpa alas bersama nenek tua yang makan sirih itu sudah biasa. Ngobrol bebas, bercanda dan tertawa bersama anak-anak dan kaum ibu-ibu itulah ciri khas Vandiko Timotius Gultom keturunan dari putra Sitamiang, Kecamatan Onanrunggu, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara itu saat bertemu dengan warganya.

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.