banner 728x250

Wow!!! Pendapatan TPS ITF Pondok Aren Capai Rp 48 Juta, Kompensasi ke Warga Terdampak Hanya Rp 1.4 Juta Perbulan

judul gambar

TANGSEL, MediaTransparancy.comTempat Pengolahan Sampah (TPS) Intermediate Treatment Facility (ITF) di Perigi Lama, Pondok Aren, Tangsel, disoal oleh LSM Triga Nusantara Indonesia DPC Kota Tangsel. Pasalnya TPS ITF tersebut terjadi praktik pungli oleh Oknum Koordinator Pengelola, namun diduga tidak memiliki dasar hukum yang jelas dari Pemkot Tangsel, Banten.

“Besar penghasilan yang di dapat dari 24 Bentor dan 4 Mobil Pick Up perbulannya, di taksir kurang lebih mencapai 48 juta rupiah, belum lagi uang masuk perharinya, kurang lebih mencapai 9 juta rupiah, belum lagi ada uang nembaknya,” kata Cipta Budiman Ketua LSM Triga Nusantara Indonesia. Minggu (12/1).

judul gambar

Cipta juga menduga bahwa pengelola sampah di TPS ITF tersebut tidak sesuai prosedur. Sebab kata dia, keberadaan alat timbangan hanya dijadikan formalitas. Sehingga kuat dugaan volume sampah di TPS ITF tidak diketahui bobotnya.

“Alat timbangan di TPS ITF hanya dijadikan formalitas, buktinya ketika kami pantau kendaraan pengangkut sampah langsung ke pembongkaran tidak parkir dulu ke tempat timbangan, bahkan sumber yang di lokasi itu menyatakan ke kami dalam satu bulan alat timbangan hanya digunakan dua kali,” terangnya.

Berdasarkan itu, awak MediaTransparancy.com, melakukan investigasi, dari hasil informasi yang dihimpun, ternyata di TPS ITF beberapa bulan yang lalu mengalami overload membuat sejumlah warga geram terhadap TPS tersebut.

“Dulu itu sampah di TPS ITF mengalami overload dan kami sebagai warga geram karena bau yang menyengat bahkan pada saat itu ada gerakan demo dari warga. Tak lama di lokasi itu mengalami kebakaran dan akhirnya puluhan armada dari Dinas di kerahkan untuk mengangkut sampah di TPS ITF itu ke TPA Cipeucang,” kata sumber yang minta identitasnya di rahasiakan.

Sebetulnya, kata sumber sebagian masyarakat tidak setuju dengan keberadaan TPS ITF di lokasi itu, sebab keberadaannya memeberikan dampak buruk, seperti bau menyengat, sesak pernapasan dan lainnya. ” Rumah yang dekat dengan TPS ITF itu seharusnya mendapatkan makanan bergizi dan cek kesehatan secara rutin dari nakes yang disediakan oleh pengelola TPS ITF tersebut,” pintanya.

Masih kata Sumber itu, dia menjelaskan bahwa warga mengajukan kompensasi sebagai uang kas warga sebesar 2.5juta rupiah perbulan. Namun sayangnya hanya diakomodir sebesar 1.4 juta rupiah perbulan.

“Setahu kami ada uang kompensasi untuk uang Kas warga sebesar 1.4 juta perbulan,” jelasnya.

Ketika sumber itu ditanya bahwa di TPS ITF telah mengelola sampah dari 24 Bentor dan 4 Mobil Pick Up. Sumber mengaku tidak mengetahuinya. ” Kalau soal bentor dan mobil kami tidak tahu,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, bahwa pengelolaan TPS ITF di Kelurahan Parigi Lama Kecamatan Pondok Aren, Tangsel yang menerima setoran dari Bentor dan Mobil Pick Up perbulannya yang bernama Ujang. Sayangnya ketika Ujang dikonfirmasi dirinya membantah. ” Saya tidak menerima uangnya,” sanggah Ujang Susanto kepada awak media melalui pesan Chat Whats Aapnya.

Ujang saat dikonfirmasi terkesan berbelit-belit, bahkan Ujang itu akan mencari tahu siapa sumber yang mengatakan kepada awak media. “Saya tanya dulu deh ama sumbernya, siapa nama sumbernya,” tanya Ujang kepada wartawan.

Namun ketika ditanya lebih jauh, soal jabatannya Ujang Susanto di TPS ITF tersebut, Ujang berdalil bahwa batrenya mengalami lowbet. “Hp saya lowbet,” tutupnya.

Penulis: HI

judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *