Feb 21 at 8:49 PM
Jambi, Mediatransparancy.com – Terkait dengan program yang dijanjikan saat kampanye beberapa waktu lalu, Gubernur Jambi H. Zumi Zola Zulkifli S.TP, MA, saat diwawancarai mengenai satu handtractor satu kecamatan dirinya mengatakan pertama sebetulnya bukan terbatas dengan handtractor tetapi alat berat disesuaikan dengan kebutuhan kecamatan masing – masing, misalkan di sungai bahar dibutuhnya peralatan jalan, jalan nya rusak disana kita perbaikin insya allah semua jalan propinsi, tentu perawatannya misalnya seperti butuh excavator, maka akan kita berikan excavator, akan tetapi jika butuh alat berat yang lain maka akan kita berikan juga tetapi dengan anggaran yang sama, dan akan kita kembalikan lagi ke kecamatan masing – masing.
Untuk program Beasiswa pada intinya dirinya bersama bapak facrori umar ingin bukan hanya tepat sasaran tetapi juga tepat guna, apa itu arti tepat guna untuk menelurkan atau mencetak S1 mungkin mudah, kalo sudah dapat tinggal tunggu jadi S1, tetapi setelah menjadi S1 ini menjadi bom waktu, pekerjaannya mana??? Dan ini kami butuh bantuan dari perusahaan – perusahaan yang ada dipropinsi Jambi dari pada perusahaan – perusahaan tersebut merekrut tenaga kerja dari luar, kenapa tidak putra -putri asli dari Jambi tetapi kualitasnya harus kita tingkatkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan – perusahaan itu.
Zola juga akan mengkomunikasi hal ini kepada perusahaan, apakah itu di beasiswa, apakah itu tenaga kerja yang dibutuhkan lebih dari keahliannya kita siapkan, juga untuk BLK. Dirinya berharap BLK juga mampu menyediakan tenaga- tenaga ahli profesional, , selama ini yang dirinya lihat BLK banyak mengadakan pelatihan Salon sama perbengkelan, menurutnya berapa salon yang sudah ada , dan berapa bengkel, masa itu- itu saja zaman terus berkembang kita harus bisa menjawab itu.
Dirinya juga mengatakan bagaimana meningkatkan pangan, saat rapat beberapa waktu lalu bersama wapres yusuf kalla dilampung, dikatakan zola ada kebijakan nasional untuk kopi, mengapa kopi???? Karena kopi sangat strategis sekali sama seperti coklat, karena komoditi ini bisa dikatakan jarang sekali turun, saat ini kebutuhan kopi indonesia dan juga dunia terus meningkat sedangkan kenyataannya produksi nasional kopi ini menurun, maka dari itu butuh penanaman ulang, butuh juga dengan program – program lainnya dan itulah salah satu nya yang akan dirinya sampaikan pada saat rapat bersama wakil gubernur jambi bapak fachrori dengan para bupati/ walikota. Untuk dapat mendukung kebijakan nasional kedaulatan pangan, dirinya meminta kepada para bupati/walikota menyediakan lahan – lahan yang memang diperuntukan untuk pertanian untuk diperdakan , kenapa diperdakan supaya kita bisa fokus, setelah diperdakan zola mengajak para bupati/walikota untuk keroyok sama-sama, apa yang dibutuhkan, apa itu bibitnya, apakah itu alat pertaniannya, kita siap dan ini sudah dirinya komunikasikan kepada menteri pertanian dan ketika dilampung tersebut beliau juga sudah siap membantu juga masalah beras, produksi harus naik, malah ditantang, butuh berapa Jambi, dan itu mesti dirinya tanyakan kepada para bupati/walikota, berani berapa kasih lahan untuk itu, tetapi harus komit, kita cetak sawahnya, kita kasih bibit, ayo kita lakukan bersama.
Zola juga mengatakan untuk masalah karet dan sawit ini banyak vartikelnya, banyak elemen – elemennya harus diperhatikan, tidak segampang menaikkan harga saja, dengan instant tidak bisa seperti itu, banyak sekali yang harus dipertimbangkan, salah satunya saat ini adalah kita akan dorong bagaimana distribusinya lancar, sekarang banyak sekali karet – karet kita ini keluar dari jambi, tetapi karena tidak ada, jalur distribusinya yang praktis maka dia naik harganya, salah satunya pelabuhan.
Insya allah akan kita dorong pembangunan pelabuhan, pelindo II dimuara sabak, mengapa di muara sabak??? Karena pertama jaraknya lebih dekat, kedua posisinya dekat dengan laut, ketiga itu tidak akan ada masalah ketika kemarau, kalau di talang duku saat ini, memang sudah padat disana, tidak akan kita tinggalkan tetap operasi juga, cuma saat ini refresentatif, perum pelindo II ditalang duku itu hanya dapat mengakomodir sekitar 30 % dari kegiatan perdagangan yang lewat pelabuhan di Jambi ini, tentu kita harus ada menampung dari sisanya ini karena selama ini perginya keluar dari jambi ke propinsi lain, ke propinsi tetangga, uangnya berputar disana bukan di Jambi.
Menurut zola ini sudah dikoordinasikannya dengan Kementrian PU dan juga perhubungan untuk dapat dibantu, dan mungkin ini setahap demi setahap kita lakukan, yang jelas ada 60 km jalan nasional untuk tingkat pelabuhan, tonasenya disesuaikan, lebarnya disesuaikan, itu saat ini sedang di Kaji di Kementriaan PU.
Ditambahkan zola untuk Pelabuhan Ujung Jabung, akan tetap dilanjutkan, tetapi menurut analogi dirinya anak kecil itu merangkak belajar jalan lalu lari, tidak ada merangkak lalu lari, jatuh yang ada, ujung jabung itu adalah untuk pelabuhan internasional, pastinya apa, waktunya lebih lama, biayanya lebih besar, tidak bisa kita kerjakan sendiri, kita butuh investor yang betuk- betul cukup kuat secara financialnya, kita tidak bisa sembarangan, karena banyak di Indonesia ini, karena saat dirinya rapat bersama KPK banyak sekali ijin – ijin yang diberikan habis itu hilang, dan tidak dibangun lagi, kemudian cabut lagi, waktu kita habis untuk membangun daerah kita ini, dengan cara – cara seperti itu, kita mesti hati-hati saat ini dan ujung jabung insya allah akan kita lanjutkan, dan juga mohon dukungan dari kementerian dipusat yang terkait dan kita komunikasikan terus.
“Terkait janji politik Pulau berhala , dirinya telah membicarakan kepada bapak Dirjen, karena beliau ikut juga terlibat didalam pulau berhala dahulu, memang disayangkan beliau bilang perjuangan panjang ini lepas, dirinya minta agar dibahas secara hukum dan di cari celanya dimana, beliau bersedia membantu, kita lihat tindak lanjutnya seperti apa”,tandasnya. (lia)