banner 728x250

SERIKAT KARYAWAN GARUDA INDONESIA MENGGELAR KONFERENSI PERS TERKAIT PERBAIKAN STRUKTURAL KREW DAN MANAGEMENT PT. GARUDA INDONESIA

judul gambar

Serikat Karyawan Garuda Indonesia Menggelar Konferensi Pers Terkait Perbaikan Struktural Krew Dan Management PT. Garuda Indonesia

 

judul gambar

 

 

 

 

JAKARTA, MEDIATRANSPARANCY.COM –  Aksi Serikat Karyawan PT. Garuda Indonesia (Pesero) Tbk  menggelar Konferensi Pers dalam Tema “Tentang  Kondisi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan Rencana Aksi Mogok di gelar di Resto Pulau Dua Jakarta Selatan. Rabu (02/05/2018).

Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia yang mengeluhkan mengenai management yang ada di PT Garuda Insonesia ini yang terlalu semena-mena kepada semua Karyawan yang ada maka oleh karena itu karyawan akan melakukan aksi mogok untuk semua pekerjaan yang ada di PT Garuda Indonesia.

Para Karyawan yang melaksanakan pers konferensi ini memberi waktu kepada management PT Garuda Indonesia (persero) Tbk satu bulan sejak konferensi pers ini di laksanakan.

 

 

 

 

 

 

Dampak yang akan dilaksanakan seandainya aksi mogok jadi dilaksanakan akan menjadi keadaan penerbanagn menjadi tidak baik. Dan sudah pernah dilakukan 6 tahun yang lalu. Oleh karena itu para karyawan sebenarnya tidak menghendaki hal ini terjadi karena mogok kerja ini. Dengan demikian kami mau melihat perubahan apa yang kami tuntut.

Konsentrasi kami adalah kelangsungan PT Garuda Indonesia (persero) Tbk karena jika ada hal yang menggerogoti PT tersebut tidak di perbaiki maka kelangsungan PT Garuda Indonesia tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena Garuda Indonesia ini adalah milik bangsa dan masyarakat Indonesia.

Hal ini ditegaskan Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu, Tri Sasono dalam keterangannya, “Sangat disayangkan, bahkan banyak yang menduga rencana aksi tersebut akan ditunggangi oleh pihak-pihak yang punya kepentingan dalam kisruh internal yang dialami maskapai tersebut, yang kemudian dimanfaatkan terkait kepentingan bisnis dan iklim persaingan industri penerbangan saat ini,” kata Tri.

Presiden Asosiasi Pilot Garuda (APG) Kapten Bintang Hardiono menegaskan bahwa Menurutnya, rencana aksi demo karyawan Garuda Indonesia yang mempermasalahkan masalah susunan Direksi dari hasil RUPS 19 April 2018 rasanya menjadi kurang tepat sasaran.

“Hakekatnya Serikat Pekerja itu harus memperjuangkan domain kesejahteraan pekerja dan kalau di BUMN lebih spesifik menjaga agar BUMN memiliki keberlangsungan bisnis yang menjanjikan sebagai perusahaan pelat merah yang memiliki daya saing Lebih jauh ia mengatakan, visi dan perspektif membangun kinerja perusahaan yang baik yang disuarakan serikat bersama tersebut pada dasarnya.”ujarnya

“Namun ketika upaya aspirasi yang dicanangkan melalui agenda mogok kerja berdampak pada ketidakstabilan kondisi operasional perusahaan tentunya menjadi hal yang serius dan perlu didiskusikan. Apalagi jika ini menyangkut hajat konsumen Garuda Indonesia,” kata kapten Bintang

Pada dasarnya, lanjut dia, Serikat Pekerja adalah “orang dalam” yang tentunya sudah pintar berhitung potensi kerugian seperti apa yang akan dialami perusahaan ketika indikasi tekanan dan ultimatum mogok kerja disuarakan.

“Rasanya kita kemudian kembali harus berpikir keras untuk menerka motif rekan-rekan Serikat Pekerja dan APG tersebut. Jika memang yang mereka perjuangkan adalah keberlangsungan operasional perusahaan, justru melalui aksi yang mereka canangkan akan mencederai hal-hal yang mereka perjuangankan,” pungkaa Kapten Bintang

Jurnalis: (KOKO)

Editor: Romy

judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *