SUMATERA UTARA, MEDIA TRANSPARANCY – Pembangunan jamban (toilet) oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Humbahas mendapat kritikan dari berbagai kalangan. Pasalnya, akibat tidak adanya pengawasan yang memadai, hingga Maret 2022, pembangunan jamban tersebut mangkrak.
Namun, setelah adanya pemberitaan Media Transparancy, serta kritikan tajam dari kalangan LSM, pembangunan jamban tersebut akhirnya dilanjutkan.
Hasil pantauan Media Transparancy dilokasi pekerjaan, proyek jamban Dinas Pendidikan Kabupaten Humbahas tersebut telah selesai dikerjakan.
Ketua Umum LSM Dewan Rakyat Pemantau Sengketa (LSM DERAS), Maruli S yang dimintai komentarnya mengungkapkan, bahwa pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Humbahas tidak bisa bekerja.
“Pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten humbahas ingin mencoba mengelabui masyarakat akibat ketidakmampuannya dalam bekerja,” ujarnya.
Dikatakannya, bahwa proyek jamban tersebut telah gagal kontrak.
“Mau dibuat sebagus apapun itu jamban sekarang, proyek tersebut gagal kontrak,” ungkapnya.
Ditambahkannya, Kadis Pendidikan Kabupaten Humbahas ingin menutupi kekurangan dengan cara menyelesaikan pekerjaan seusai dapat kritik.
“Kadisdik Humbahas ingin menutupi kekurangannya dengan menyelesaikan proyek tersebut. Saran saya, jika tidak mampu bekerja, sebaiknya mundur,” paparnya.
Sementara itu, Ketua LSM Gerakan Cinta Indonesia (GRACIA), Hisar S mengungkapkan, akibat gagalnya kontrak proyek jamban tersebut, pihaknya meminta aparat hukum terkait untuk melakukan pemeriksaan terhadap Kadisdik Humbahas, mantan Sekdis Dinas Pendidikan Kabupaten Humbahas dan juga PPK.
“Kita minta kejaksaan melakukan pemeriksaan terhadap ketiga pejabat tersebut, karena itu tanggung jawab mereka,” sebutnya.
Selain itu, Hisar juga memdesak Bupati Humbahas untuk melakukan evaluasi jabatan terhadap ketiganya.
“Kita juga mendesak Bupati Humbahas untuk melakukan evaluasi jabatan terhadap ketiganya, karena gagal dalam mengemban tugas-tugasnya,” katanya.
Mantan Sekdis Dinas Pendidikan Kabupaten Humbahas, Kristison yang kini ditugaskan di Disnaker Kabupaten Humbahas ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya tidak mau menjawab dan memilih cuek.
Begitu juga dengan sikap yang dipertontonkan Kadisdik Kabupaten Humbahas, Jonny Gultom dan juga PPK. Anggiat
