Jakarta, Mediatransparancy.com – Leicester City juara Premier League musim lalu memang terseok di Liga Inggris namun di ajang Liga Champions sangat menyakinkan dengan kemenangan fantastis dan bertengger di puncak Grup G sementara penyisihan grup Liga Champions 2017.
Setelah membuat kejutan dengan menjadi juara Premier League musim lalu, Leicester City tampil mengesankan pada ajang Liga Champions musim ini. Padahal, ini menandai kali pertama The Foxes bermain pada kompetisi kasta tertinggi untuk level klub Eropa.
Leicester City tergabung di Grup G bersama FC Porto, Copenhagen, dan Club Brugge. The Foxes menjalani laga pertama dengan meraih kemenangan telak 3-0 melawan Club Brugge (14/9/2016).
The Foxes memetik kemenangan 1-0 melawan Porto pada laga kedua (27/9/2016). Teranyar, tim besutan Claudio Ranieri itu menang 1-0 melawan Copenhagen (18/10/2016).
Segalanya bakal sulit untuk Leicester City di Premier League. Namun di Liga Champion, saya rasa mereka bakal berbicara banyak setelah meraih tiga kemenangan di tiga laga. Meskipun, amat sulit bagi mereka ungtuk menjadi juara.
Leicester City adalah contoh yang bagus untuk klub lain, terlebih di Divisi Championship. Itu adalah kompetisi di mana Brasley dan Huddersfield bermain. Segalanya mungkin terjadi.
Pada bursa transfer awal musim 2016-2017, Leicester City kehilangan gelandang N’Golo Kante. Tetapi, mereka membeli sembilan pemain baru, di antaraya Ahmed Muse, Raul Uche, dan Islam Slimani.
Kebijakan transfer Leicester City amat fantastis. mereka memiliki pemain yang lapar untuk meraih kesuksesan dan hasrat besar meraih kemenangan. Mereka bukan pemain yang memiliki harga terlalu tinggi.
Pada ajang Premier League 2016-2017, Leicester City berada di posisi ke-12 klasemen dengan 11 poin, hasil dari tiga kali menang, dua kali imbang, dan empat kali kalah.
Penulis : Chris Muryat
