JAKARTA, mediatransparancy.com – Pada tahun anggaran 2022, Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Administrasi Jakarta Selatan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 14.121.183.270 untuk proyek Pembangunan Drainase Bawah Tanah (Jacking) berlokasi di Jalan Cileduk Raya dan Jalan Pejaten Raya yang dikerjakan PT Pubagot Jaya Abadi.
Umiknya, proses pengerjaan salah satu proyek yang dikerjakan PT Pubagot Jaya Abadi, Jalan Cileduk Raya terlihat asal-asalan.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) LSM Gerakan Cinta Indonesia (Gracia), Hisar Sihotang kepada mediatransparancy.com di Jakarta Selatan, Selasa (1/10).
Dikatakannya, bahwa pekerjaan proyek Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Administrasi Jakarta Selatan tersebut tidak sesuai judul proyek.
“Ini adalah pekerjaan proyek teraneh. Judul proyeknya Pembangunan Drainase Bawah Tanah, tapi yang dikerjakan adalah pembangunan drainase dalam drainase,” ujarnya.
Hisar berujar, ada beberapa hal yang menyebabkan pekerjaan tersebut tidak sesuai kertas dan fakta.
“Pelaksanaan proyek ini ada beberapa kemungkinan. Pertama, perencanaan yang salah, kedua pelaksanaannya yang tidak benar, dan yang ketiga bersepakat membuat tidak benar,” ungkapnya.
Disebutkannya, bahwa sebelum proyek tersebut bergulir, telah dilakukan perencanaan secara matang.
“Itu proyek kan tidak bergulir ujug-ujug, ada perencanaan matang. Tapi hasilnya sepertinya tidak matang,” katanya.
Ditambahkannya, pihaknya menduga, proyek tersebut dipaksakan.
“Jika melihat hasil pekerjaan, proyek tersebut terkesan dipaksakan. Pasalnya, sama sekali tidak memungkinkan untuk adanya drainase bawah tanah. Kedua, jika hanya bermaksud melancarkan jalan air, saluran sudah ada, kenapa tidak saluran itu yang dibagusin? Bukan dikorbankan untuk proyek yang tujuannya sama,” tandasnya.
Sementara itu, Kasudin SDA Kota Administrasi Jakarta Selatan yang dikonfirmasi lebih memilih diam dan cuek. Anggiat
