DUMAI, RIAU
MediaTransparancy.com
– 05/07/25.Berwajah oriental, berparas cantik, berdarah Melayu – Minang, namun seorang penari melayu. Begitulah keunikan yang dapat digambarkan untuk Raihaanah Wanita Nabiilah. Dia merupakan seorang Siswi yang masih duduk dibangku sekolah disalah satu SMUN di daerah Riau, Kota Dumai. Rara nama panggilannya kelahiran Dumai, 02 Februari 2008 adalah seorang penari Melayu yang telah memiliki jam terbang yang cukup dibanggakan.
Di usianya yang masih muda, rara sering bergabung dibeberapa sanggar tari yang ada di Kota Dumai, ini semua karena hobi yang sangat iya sukai sejak duduk dibangku Sekolah Dasar (SD). Rara mengaku bahwa ketertarikannya akan seni tari telah ada sejak dirinya masih kecil.
Di tengah gencarnya gaya hidup kebaratan yang terkesan ‘gaul’ untuk anak lain seusianya, rara justru tidak malu untuk tetap mempertahankan kesenangannya dalam menari tradisional. “Ya karena memang udah hobi juga, lagian dari belajar tarian tradisional ini, Rara malah udah diajak menari kemana-mana. Jadi gak ada alasan buat malu, malah harus makin semangat jalani hobby itu,” jelasnya.
Dengan keseriusannya menjalani hobi itu, Rara bersama teman teman dari Sanggar Tari Engku Hamidah saat ini telah berhasil menyabet Urutan ke 4 bergengsi di bidang seni tari Zapin Kreasi Tradisional, di Universitas Warisan Malaka. Rara juga piawai dalam membawa tarian daerah lain, seperti tari persembahan, dan tari piring hingga berani menginjakkan dan menari diatas kaca.
Namun, saat ditanya mengapa lebih memilih menggeluti tarian Melayu, ia mengatakan bahwa tarian Melayu lebih rumit dibanding tarian tradisional lainnya. “Merasa tertantang aja karena tarian Melayu gerakannya lebih sulit dibanding tarian lainnya, Jadi, Rara merasa harus bisa menguasai tarian ini.”
Untuk cita-citanya ke depan, Rara ingin tarian tradisional tetap dipertahankan agar tidak punah ditelan zaman. “Kedepannya Rara mau buat sanggar tari terus ngajarin anak-anak menari Melayu sekalian juga buat anak muda zaman sekarang jangan sungkan menekuni hobinya karena dari hobi bisa jadi penghasilan juga,” tutupnya.
Penulis : Wawan
Editor : Fitri















