banner 728x250

Proyek Sumur Resapan DKI Jakarta Diduga Asal Jadi dan Buang Anggaran

Gbr/MT: Sumur Resapan hanya berjarak 2-3 meter dari Kali BKT yang berada dikolong Tol
judul gambar

JAKARTA, MEDIA TRANSPARANCY Ketua Dewan Pembina LSM- Gerakan Cinta Indonesia (LSM-GRACIA) Angkat bicara terkait  milliar rupiah anggaran di gelontorkan Pemprov DKI, untuk Pembangunan sumur resapan.Namun implentasinya dilapangan di duga asal jadi, Ironisnya kedalamannya bervariasi antara 1 s/d 2 m. Apakah memang seperti itu aturannya ?

Hisar Sihotang mengatakan, pada intinya  sangat mendukung program Pemerintah DKI Jakarta, apalagi kebijakan tersebut untuk kepentingan masyarakat DKI Jakarta, guna untuk meminimalisir terjadinya banjir dengan menggunakan sumur resapan menampung curah  hujan kedalam tanah.

judul gambar

Namun kenyataannya dilapangan pada saat Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan sumur resapan tersebut di duga asal jadi dan tidak sesuai dengan spek maupun gambar,”ujar Hisar.

“Pelaksanaan Pembangunan Sumur Resapan tersebut, dinilai tidak tepat sasaran dan mubajir.Pasalnya, penggunaan dan penempatan anggaran dalam penataan atau penanganan penangulangan banjir di Ibu Kota, tidak sedikit jumlahnya, hal tersebut patut dipertanyakan,” jelasnya.

Lebih lanjut menurut Hisar, untuk Pelaksanaan Pekerjaan dilapangan kuat dugaan asal jadi dan tidak  sesuai dengan yang diharapkan, untuk itu supaya semua kegiatan pembangunan Sumur resapan tersebut ditinjau ulang, sebelum terjadi kerugian Negara,” tegas Hisar.

Akibat perencanaan tidak matang hasil juga  asal jadi, Kenapa musti di korbankan (Jl.Trotoar –Red). untuk  Proyek Pembangunan Sumur Resapan.Perlu di ingat, Untuk pembuatan Jalan Trotoar tidak sedikit anggarannya, dan juga pernah menjadi sorotan publik. Sebab pekerjaan tersebut baru tahun kemarin selesai dan serah terima pekerjaan ke Dinas Bina Marga Provinsi DKI selaku Pengguna Anggaran.

Lebih lanjut menurut Hisar. “Untuk pelaksanan pekerjaan sumur resapan yang berada di Wilayah Timur, khususnya di JL DI. Panjaitan Jakarta Timur, untuk pembuatan sumur resapan yang dilaksanakan saat ini, diapit dua saluran yang baru saja selesai dibangun, lantas bagaimana dengan asset tersebut, siapa yang bertanggung jawab?.
Untuk itu, supaya ditinjau ulang kembali, karena anggaran tersebut menggunakan uang rakyat melalui Pajak yang dibayar,” Orang bijak taat Pajak, Awasi penggunaanya ?,”beber Hisar.

Hisar menambahkan,Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, tidak  melakukan tupoksinya sesuai aturan dan tidak tepat sasaran,melainkan proyek tersebut terkesan dipaksakan, fungsi dan efisensinya patut diduga hanya untuk menghambur-hamburkan uang rakyat, pada hal banyak masyarakat di Jakarta butuh uluran tangan untuk menyambung hidup, ditambah masa pandemi Covid-19 ini, banyak masyarakat mengalami resesi ekonomi.

Tidak hanya itu,“kegiatan pembuatan sumur resapan pada jalur BKT persis di JL. Kolonel Sugiyono, Kecamatan Duren Sawit Kota Administrasi Jakarta Utara, menjadi sorotan publik dan menuai kontroversi  kalangan masyarakat.

Ironisnya lagi, “jarak sumur resapan dengan BKT, hanya sekitar 4-5 meter,dan dilokasi tersebut juga dilakukan penggalian sumur resapan diatas JL.Trotoar. Hal tersebut menjadi teka-teki, apakah memang perencanaannya harus mengorbankan JL.Trotoar yang baru selesai dibangunan dengan menggunakan uang rakyat, ”tegas Hisar.

Berdasarkan penelusuaran  Tim ( Mediatransparancy ) di wilayah Cakung dan tidak jauh dari proyek Dinas Sumber Daya Air Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Administrasi Jakarta Timur dengan lokasi yang sama di kecamatan Duren Sawit.

Begitu Juga di Keluharan Rawabunga, Kota Administrasi Jakarta Timur, ditemukan Pekerjaan Pelaksanaan Pembuatan Sumur resapan. Lokasi pekerjaan di Kelurahan Bawabunga, Berdasarkan  pantauan dilapangan dan banner pekerjaan tersebut.  Peningkatan Sarana, Prasarana dan Utilitas di Kelurahan Rawa Bunga. Berdasarkan Banner dilapngan, Pelaksana PT. Mega Bintang Abadi. Alokasi Anggaran Rp.3.430.193.603.

“Pada saat pekerjaan berlangsung, tampak dengan kasat mata, saat dilakukan penggalian sumur resapan, sudah keluar airnya. Hal tersebut patut dipertanyakan, jikalau hujan turun, galian tanah, hanya  dengan kedalaman 1 s/d 2 m, sudah keluar air dari galian tanah tersebut,”

“Dengan ditemukannya Pelaksanaan Pembuatan Sumur Resapan dengan anggaran yang sangat speaktakuler, patut dicurigai, apa urgensinya pembuatan sumur resapan tersebut? patut dipertanyaan khususnya kepada pengguna Anggaran dan DPRD Provinsi DKI Jakarta, sebagai lembaga perwakilan rakyat,” kata Hisar.

Hisar juga menyentil DPRD DKI Jakarta untuk menjalankan fungsi pokoknya untuk kepentingan  warga DKI Jakarta, guna untuk melakukan pengawasan anggaran khususnya komisi D yang membidangi pekerjaan umum dan sebagainya,” tandasnya.

Untuk itu, Ketua Dewan Pembina LSM- Gerakan Cinta Indonesia, akan bersurat kepada Aparat Penegak Hukum di Negara ini,guna untuk menghindari terjadinya kerugian Negara akibat pekerjaan yang nota bene sarat dengan aroma “KKN dan terkesan buang-buang anggaran, supaya dilakukan evaluasi kembali, terhadap kegiatan yang diduga  menjadi ajang  KKN oleh oknum,” ujar Hisar mengakhiri.

Hingga berita ini diturunkan, Tim (MT),belum berhasil konfirmasi dengan Pengguna Anggaran juga dengan Pejabat Pembuat Komitmen. (Parulian).

 

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.