banner 728x250

Pengelolaan APBD Dinkes Samosir Penuh Misteri, LSM GRACIA Desak KPK Untuk Melakukan Pemeriksaan

judul gambar

SAMOSIR, MediaTransparancy.com Pada tahun anggaran 2023 yang lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir mengalokasikan anggaran puluhan miliar untuk pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) dan pembelian obat-obtan.

Untuk pengadaan Alkes, Dinas Kesehatan Samosir menggelontorkan anggaran sebesar Rp 6.018.961.152, sementara itu, alokasi anggaran untuk pembelian obat-obatan adalah sebesar Rp 5.327.294.312.

judul gambar

Namun, dari besaran jumlah anggaran serta rincian mata anggaran yang digelontorkan, kemana pendistribusian Alkes dan obat-obatan tersebut sampai saat ini masih menjadi misteri.

Tidak hanya alokasi anggaran untuk pembelian Alkes dan obat-obatan, alokasi anggaran Dinkes Samosir yang penuh dengan misteri adalah, Belanja Makanan dan Minuman Rapat.

Data yang diperoleh Media transparancy.com, alokasi anggaran untuk Belanja Makan dan Minuman Rapat Dinkes Samosir tahun anggaran 2023 mencapai sebesar Rp 774.160.156 (Belanja Makanan dan Minum Rapat + Makan dan Minum Jamuan Tamu).

Sebuah mata anggaran yang terbilang sangat fantastis untuk sekedar membeli makan dan minum rapat. Bahkan dari uraian yang ada, ditemukan satu mata anggaran kegiatan Belanja Makan dan Minum Rapat yang jumlahnya mencapai ratusan juta.

Luar biasanya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir, Dina Hutapea yang dikonfirmasi terkait keberadaan Alkes dan obat-obatan yang dibeli dengan anggaran puluhan miliar tersebut serta anggaran untuk pembelian makanan dan minuman rapat yang mencapai Rp 700 jutaan lebih memilih cuek dan tidak mau tau.

Menanggapi sikap diam yang dipertontonkan Kadis Kesehatan Kabupaten Samosir terkait keberadaan Alkes dan obat-obatan serta pembelian makanan dan minuman untuk rapat yang dibeli menggunakan puluhan miliar uang rakyat, Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (GRACIA), Hisar Sihotang yang dimintai komentarnya merasa heran.

“Ada apa dengan Kadis Kesehatan Samosir yang ogah memberikan keterangan terkait keberadaan Alkes dan obat-obatan serta makanan dan minuman rapat tersebut” ujarnya.

Hisar mengungkapkan, jika merasa tidak ada kekeliruan dalam pendistribusian Alkes dan obat-obatan serta pembelian makan dan minuman rapat tersebut, tidak perlu risih apalagi resah.

“Jika merasa benar, tidak perlu risih atau resah. Tunjukkan kemana aja pendistribusian Alkes dan obat-obtannya. Begitu juga makan dan minuman untuk rapat, tunjukkan saja dimana tempatnya, berapa jumlah personilnya, apa manunya,” ungkapnya.

Disampaikan Hisar, bahwa masyarakat Samosir memiliki hak untuk mengetahui kemana aja Alkes dan obat-obatan tersebut didistribusikan serta alokasi anggaran makan dan minuman rapat tersebut.

“Jangan sampai masyarakat Samosir merasa dibohongi atas pembelanjaan uang hasil keringat mereka. Sebab uang untuk membeli Alkes dan obat-obatan tersebut bersumber dari masyarakat Samosir juga, bukan uang pribadi Kadis Kesehatan Samosir,” katanya.

Ditambahkan Hisar, bahwa pihaknya mencium aroma ketidakberesan terkait pendistribusian Alkes dan obat-obatan tersebut sehingga dipertanyakan.

“Ada banyak informasi yang kami dapatkan sehingga perlu menanyakan keberadaan barang tersebut. Media memiliki peran sebagaimana diamanatkan UU KIP untuk mempertanyakan itu untuk disampaikan kepada masyarakat,” sebutnya.

Hisar juga mempertanyakan kapasitas Dinkes Samosir yang menggelar rapat dengan anggaran makan dan minum sampai puluhan juta hingga ratusan juta.

“Ini sesuatu yang diluar nalar. Istana kepresidenan saja menggelar rapat tidak mencapai ratusan juta anggaran makan dan minumnya. Tapi dalam mata anggaran Dinkes Samosir itu ada. Ini sungguh luar biasa,” sangat-sangan luar biasa,” terangnya.

Sementara itu, atas sikap tertutup Kadis Kesehatan yang tidak terbuka terkait keberadaan Alkes dan obat-obatan serta belanja makanan dan minuman tersebut, Hisar meminta agar Bupati Smosir melakukan evaluasi dan pembenahan.

“Pemkab Samosir dibawah kepemimpinan Vandico Gultom jangan pernah mengaku kepada msyarakat kalau selama ini sudah terbuka, transparan, akuntabel, sebab itu hanya pencitraan. Faktanya beda, Pemkab Samosir justru sangat tertutup terhadap informasi yang dibutuhkan msyarakat, faktanya apa yang dilakukan Kadis Kesehatan Samosir. Jika Pemkab Samosir khususnya Vandico Gultom memiliki niatan untuk memajukan Samosir, lakukan pembenahan dan evalusi, khususnya kepada Kadis Kesehatan Samosir,” paparnya.

Penulis: Redaksi

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.